Page 83 - Kelas Kreatif
P. 83

Peta Konsep dalam Merangsang Fungsi Otak Anak
Sulistiyani Dyah Purwaningsih
Pendahuluan
Seorang gadis kecil duduk termenung di sudut ruang perpustakaan. Matanya menatap buku yang ada di tangannya, tapi pikirannya tidak tertuju pada apa yang ada dalam buku tersebut. Siswa kelas empat ini gelisah, bingung bagaimana mengerjakan tugas yang esok hari harus dikumpulkan. Tugas menulis tentang ayah dan ibu tercinta. "Pilih salah satu !", dia melanjutkan ceritanya pada sang guru.
Selanjutnya, guru yang duduk dihadapan siswa itu mengambil sebuah kertas. Digambarnya seorang ibu di tengah-tengah kertas tersebut. Meski hanya kepalanya saja, yang penting menggambarkan sosok ibu. Dari tengah gambar itulah, sang guru menarik garis ke atas. Lalu ditulisnya, siapa nama ibu, nama suaminya, nama anak-anaknya. Kemudian, dari gambar ibu tadi, ditarik kembali garis yang lain, merujuk pada alamat tempat tinggal, dan sedikit mendeskripsikan keadaan rumah. Pada tarikan garis berikutnya, dituliskan secara singkat poin-poin yang akan dijabarkan tentang gambaran fisik ibunya seperti tinggi badan, warna kulit, hidung, mata dan bibir.
Tarikan garis berikutnya memberikan poin-poin tentang kegiatan sang ibu. Apakah bekerja di luar, atau sebagai ibu professional yang berjuang di rumah. Apa yang dilakukan ibunya setiap hari di rumah. Apakah ada yang membantu?. Selanjutnya, garis keluar yang lain menunjukkan bagaimana perasaan/pendapat siswa tersebut pada ibunya. Seperti sayang, rindu, suka membantu dan sebagainya.
Dari penjelasan sang guru, siswa tadi tersenyum gembira. "Sekarang saya sudah tahu bagaimana cara mengerjakan tugas ini Bu" Ungkapnya sambil tersenyum. "Bolehkah saya membawa gambar ini pulang Bu?" lanjutnya riang.
Peta konsep yang juga dikenal sebagai mind mapping sebenarnya bukanlah ilmu baru. Konsep ini bisa diaplikasikan di berbagai bidang termasuk dalam dunia pendidikan. Peta konsep dapat digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian informasi yang masih terpisah, meningkatkan konsentrasi, serta memfokuskan penyelesaian masalah dengan cara menghubungkan informasi/pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah itu sendiri. Keuntungan dari menuliskan poin-poin penting ini, siswa akan lebih mudah menyimpan informasi tersebut ke dalam otaknya, siswa juga akan lebih mudah dalam mengakses kembali ingatannya, serta memperjelas hubungkan antara informasi-informasi yang terpisah ke dalam satu titik pembahasan yang pada ilustrasi tadi digambarkan di tengah, yaitu "Ibu".
77


























































































   81   82   83   84   85