Page 109 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Khonghucu
P. 109
“Ada dua langkah yang perlu kau lakukan muridku. Yang pertama, berpikirlah realistik. Seorang Junzi (beriman, terpelajar, dan berbudi luhur) tidak berangan- angan kosong. Cita-cita memang boleh setinggi langit, namun akal sehat juga wajib digunakan. Seorang yang buntung kakinya dan ingin menjadi pelari nomor satu, jelas ia berangan kosong.”
“Namun kalau kemudian ia berjuang dan berpikir keras menggunakan kecerdasannya untuk bisa menciptakan kendaraan paling cepat, itu artinya ia tidak menyerah dan mau berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya. Di sini cita-cita semula menjadi pelari tercepat, memang telah bergeser menjadi pencipta kendaraan tercepat. Namun, meski telah bergeser, maknanya tetap sama, yaitu menjadi yang tercepat. Kalau ini bisa dilakukan, artinya dia melakukan hal yang kedua, yaitu bekerja keras tanpa mengenal arti kata menyerah.”
Mendengar penjelasan gurunya, sang murid berkata, “Guru, kalau murid boleh simpulkan, dalam mengejar cita-cita kita harus berpegang pada dua hal, yaitu: realistis dan pantang menyerah. Artinya kita harus berani mengoreksi atau meredefinisi cita-cita kita, seandainya dirasakan tidak realistis. Di sisi lain kita harus tetap gigih pantang menyerah berjuang sungguh-sungguh. Apakah benar demikian Guru?”
“Tepat muridku. Pikirkan baik-baik kelayakan sebuah cita-cita. Kemudian berjuanglah sekuat tenaga untuk mewujudkannya dengan cara yang benar, cara yang terpuji, dan cara yang terhormat. Yakinkan diri sendiri bahwa kamu bisa, kemudian berusaha dan bekerjalah sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Dalam prosesnya, hal itu bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan dan dorongan orang lain.”
“Bagaimana dengan peranan doa, guru?” tanya sang murid. “Inti dari doa sebenarnya ada dua. Yang pertama adalah komitmen diri tentang sesuatu, yang disampaikan atau diprasetiakan ke Hadirat Tuhan. Kedua, doa sesungguhnya merupakan bentuk permohonan untuk memperoleh spirit, semangat atau bantuan spiritual dari Sang Maha Pencipta.”
“Murid belum memahaminya Guru”, “Doa adalah komitmen. Ketika kita berdoa, sesungguhnya kita sedang berjanji kepada Tuhan untuk bekerja keras mewujudkan apa yang kita sampaikan dalam doa. Bila kita berdoa agar anak kita menjadi pintar dan sukses, sesungguhnya kita sedang berjanji kepada Tuhan untuk bekerja keras mendidik anak kita sekuat tenaga. Agar ia menjadi anak yang pintar dan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
101