Page 71 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Khonghucu
P. 71

              Sungguh merupakan tahun-tahun yang menyedihkan Nabi Kongzi. Murid kesayangannya yang paling pandai dan yang paling diharapkan untuk dapat melanjutkan harapan-harapannya yaitu Yanhui meninggal dunia. Peristiwa ini membuat Nabi Kongzi sejenak mengalami keputusasaan. ”Akhirnya, tak ada lagi orang yang bisa memahamiku.” Katanya kepada murid-muridnya yang masih ada.
Beliau khawatir jika prinsip-prinsipnya yang penting itu tidak akan tersampaikan kepada generasi yang mendatang. Li, anak laki-laki satu-satunya, juga meninggal dunia.
Nabi Kongzi menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk membaca, menyunting, dan menulis berbagai komentar kitab-kitab klasik Rujiao serta berbagai karya yang berasal dari zaman peralihan Zhongguo.
Lunyu berisi percakapan Nabi Kongzi bersama murid-muridnya menjadi bagian dari karya ini sebelum dibuat menjadi buku pada pertengahan abad ketiga sebelum Masehi.
Kitab-kitab klasik Rujiao terentang mulai dari Shijing (berisi puisi-puisi yang dikenal juga sebagai Book of Song yang menjadi satu dengan berbagai materi legendaris tentang kehidupan masyarakat Zhonghoa pada zaman dahulu kala hingga kitab Yijing (Buku tentang perubahan dan kejadian dunia).
Pada tahun 479 SM. di usia 72 tahun, Nabi
Sumber: dokumen Kemendikbud Gambar 4.4 Terbunuhnya Qilin dalam perburuan pangeran Ai (Lu Aigong)
  Sumber: Dokumentasi Kemdikbud
Para murid telah memberikan perawatan Gambar 4.6 Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu
Sumber: Dokumentasi Kemdikbud Gambar 4.5 Nabi Kongzi menyelesaikan penyusunan kitab-kitab
 Kongzi menghembuskan nafas terakhirnya. ketika sang guru sakit. Sabda terakhir yang
Fu, di dekat sungai Si Shui
       Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
      63
         




















































































   69   70   71   72   73