Page 13 - KD 3.1 4.1 & 3.2 4.2 SEJARAH
P. 13

Tanam paksa sendiri diterapkan secara perlahan mulai tahun 1830 sampai 1835.
                  Menjelang tahun 1840 sistem ini telah berjalan sepenuhnya di Jawa. Pada tahun 1843,
                  padi pun dimasukan dalam system tanam paksa sehingga pada tahun 1844 timbul
                  paceklik di Cirebon, Demak, Grobogan yang menyebabkan ribuan rakyat mati
                  kelaparan.
                  Setelah peritiwa tersebut , antara tahun 1850 – 1860 muncul perlawanan secara
                  gencar dari kalangan orang Belanda sendiri seperti L. Vitalis (Inspektur Pertanian), dr.
                  W. Bosch (Kepala Dinas Kesehatan), dan W. Baron Van Hoevell (kaum Humanis) untuk
                  menuntut dihapuskannya Tanam Paksa. Selain tokoh tokoh tersebut pada tahun 1860
                  seorang mantan Assisten Residen di Lebak , Banten yaitu Eduard Douwes Dekker
                  (Multatuli) menulis buku berjudul Max Havelaar yang berisi kritik tajam atas
                  pelaksanaan Tanam Paksa yang tidak manusiawi. Dengan kritikan ini perhatian
                  terhadap kondisi di Indonesia menjadi semakin luas dikalangan masyarakat Belanda, mereka
                  menuntut agar sistem tanam paksa yang sudah melanggar Hak asasi Manusia
                  ini dihapuskan.
                  Sistem tanam paksa yang kejam ini, akhirnya dihapus pada tahun 1870 setelah
                  memperoleh protes keras dari berbagai kalangan di Belanda, meskipun pada
                  kenyataannya Sistem Tanam Paksa untuk tanaman kopi di luar Jawa masih berjalan
                  hingga tahun 1915. Program tersebut (Sistem Tanam Paksa) dijalankan dengan nama
                  sistem sewa tanah dalam UU Agraria 1870.

                  Teks diatas menggambarkan pelaksanaan Tanam Paksa yang pernah diterapkan
                  pemerintah Belanda di Hindia Belanda pada tahun 1830 – 1870.
                  Coba kalian perhatikan dengan seksama, dalam uraian diatas, pembahasannya
                  memanjang dalam waktu, yaitu dari tahun 1830 sampai dengan 1870, sehingga
                  penjelasan mengenai latar belakang peristiwa, jalannya peristiwa, dan akhir peristiwa
                  tidak terlalau mendalam pembahasannya.
                  Konsep berfikir yang digunakan dalam memaparkan peristiwa Tanam Paksa seperti
                  paparan diatas menggunakan Konsep Berfikir Diakronik.


                  b. Konsep berfikir Sinkronik
                  a) Pengertian Sinkronik
                  Selain lewat berpikir diakronis, suatu peristiwa sejarah yang sama, dapat pula
                  direkonstruksi dengan berpikir sinkronis. Berpikir sinkronis yaitu menyertakan cara
                  berpikir ilmu-ilmu sosial yaitu melebar dalam ruang, serta mementingkan struktur
                  dalam satu peristiwa.
                  Sinkronik ini mempunyai arti meluas di dalam ruang namun juga memiliki
                  batasan di dalam waktu, biasanya metode sinkronik ini selalu digunakan terhadap
                  ilmu-ilmu sosial. Kata Sinkronik ini sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata
                  “Syn” yang artinya adalah “Dengan”, serta “Chronoss” yang memiliki arti “Waktu”.
                  Metode sinkronik ini lebih menekankan kepada struktur, yang maksudnya meluas
                  dalam ruang. Sinkronik ini dapat atau bisa menganalisa sesuatu hal di saat tertentu,
                  jadi tidak berusaha untuk bisa atau dapat menarik kesimpulan mengenai suatu
                  perkembangan kejadian atau peristiwa yang berpengaruh di kondisi saat ini, tapi
                  hanya untuk menganalisa suatu kondisi saat itu.
                  Dengan berdasarkan etimologi diatas, bisa juga dikatakan bahwa pengertian
                  sinkronik ini ialah Sebagai segala sesuatu yang berkaitan atau bersangkutan dengan
                  peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu masa.
                  Di dalam ilmu sejarah, pengertian sinkronik ini ialah mempelajari peristiwa
                  sejarah dengan seluruh aspek yang terkait di masa atau juga waktu tertentu itu
                  dengan lebih mendalam. Jadi pengertian sinkronik ini merupakan cara berfikir di
                  dalam mempelajari struktur pada suatu peristiwa sejarah, itu dalam kurun waktu
                  tertentu. Atau juga bisa atau dapat diartikan yakni mempelajari segala sesuatu yang
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18