Page 12 - SEJARAH SOSIAL JAMBI SEBAGAI KOTA DAGANG
P. 12

rang  menjadi  katamadya  sebagai  kata  pusat  pemerintahan.
              Karena  suatu  kata  tidak  dapat  terlepas  dari  daerah  lain  dalam
              artian  geagrafis  terutama  peranannya. apalagi  Kata  Jamb1 seba-
              gai  ibukata  propinsi.  maka  diungkapkanlah  keadaan  daerah
              Jambi  secara  keseluruhan  walaupun  secara garis  besar,  baik  da-
              lam  geografisnya.  sosial  budayanya. jaringan  pemerintahannya.
              agama  dan  lain-lain  terutama  dalam  arus  ekonami.  namun  ke-
              semuanya  itu  hanya  untuk  menempatkan  l(ota  Jambi  dalam
              kanteks permasalahannya.
                   Penekanan  penelitian  ini  diletakkan  pada  Kata  Jambi
              sebagai  kata  dagang.  Oleh  karena  itu  masalahnya  banyak  ber-
              arientasikan  pada  masalah  ekanami.  Timbulnya  variabel  yang
              mencerrninkan  carak  tertentu  dilandasi  oleh  indikasi  tertentu
              pula.  Variabel-variabel  dan  indikasi-indikasi  tersebut  yang  men-
              jad1  sasaran  dalam  penelitian  ini  sehingga  terungkap  fakta  se.1a-
              rah  Kota  Jambi  yang  sesungguhnya.  Contah  konkrit  dalam
              masalah  ini  seperti  peranan  Sungai  Batang  Han  dalam  bidang
              transportasi  di  mana  sarana  perhubungan  melalui  sungai  pada
              mulanya  merupakan  satu-satunya  sarana  perhubungan  vital  an-
              tara  Jam bi  dengan  daerah-daerah  Jain.  bahkan antara Kata Jam-
              bi  dengan  kata-kota  Jain  dalam  wilayah  Jambi  sendiri.  Melihat
              patensi  Sungai  Batang  Hari  setiap  permasalahan  tentang Jambi
              tentu  diungkapkan.  sebab  tiada  Jarnbi  tanpa  Sungai Batang Ha-
              ri.  Dinamika  perkernbangan  Kata  Jambi  di  samping  berkaitan
              erat dengan daerah-daerah luar. banyak ditentukan pula aleh ke-
              dudukan  kata  tersebut  dalam  struktur pemerintahan. sejak dari
              kerajaan.  kesultanan.  keresidenan  sampai  menjadi  ibukota pro-
              pinsi sebagai daerah otonom.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17