Page 265 - Toponim sulawesi.indd
P. 265

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  251






























                          Gambar 5.1.5 Foto Areal dan Situasi Pelabuhan Buton  1930-an
                 Sumber: ANRI,  Data Informasi Foto, Koleksi KIT, Sulawesi, No. 0526/008 (Jakarta: ANRI, 2000).


                 menjadi kota yang berkembang pesat di sekitar pasar dan pelabuhan. Kota
                 di dalam benteng paraktis tidak berkembang dan semakin ditinggalkan oleh
                 penghuninya.  Wilayah  kota Bau-Bau  pada  perkembangannya dijadikan

                 sebagai tempat kedudukan Asisten Residen Sulawesi Timur. Kedudukan ini
                 menguntungkan  Buton.  Keuntungan  itu  diantaranya  pengenalan produk
                 daerah itu ke pasar internasional. Bau-Bau juga menjadi pusat administratif

                 dan ekonomi pemerintah Hindia Belanda.



                 5.1.5 Kota Bau-Bau Pada Masa Jepang

                       Orang-orang Jepang melakukan aktivitas di beberapa aspek ekonomi
                 dan sosial di kota Bau-Bau, di antaranya adalah sebagai montir mesin,

                 peternak, dan pengusaha. Selain itu, pada masa perang Dunia II, Jepang
                 di kota Bau-Bau juga melakukan aktivitas militer dan kerja paksa kepada

                 penduduk untuk menunjang mobilisasi militer dan memenuhi kebutuhan
                 ekonomi perang seperti yang dilakukan pada perusahaan pertambangan
                 aspal.
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270