Page 34 - Ebook Perubahan Lingkungan
P. 34
a. Eliminasi, dengan cara menghindari penggunaan alat-alat penghasil emisi gas
rumah kaca, misalnya dengan mengganti bola lampu pijar dengan lampu LED
yang lebih menghemat energi.
b. Pengurangan, dengan cara mengganti peralatan yang lama atau
mengoptimalkan alat yang sudah ada.
c. Subtitusi, dengan cara beralih menggunakan energi yang terbaru seperti tenaga
angin, air, atau bio-energisebagai pengganti bahan bakar fosil.
d. Offset, dengan melakukan reboisasi.
Langah kedua dalam melakukan perubahan iklim adalah melakukan
adapatasi terhadap perubahan iklim dan berusaha mengambil manfaatnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap dampak dari
perubahan iklim harus ikut beradaptasi. Contohnya terhadap masyarakat pesisir
pantai. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, kenaikan 1 meter saja pada
permukaan air laut dapat menenggelamkan 405.000 hektar wilayah pesisir dan
dapat menenggelamkan 2000 pulau yang terletak di dekat permukaan air laut
beserta kawasan terumbu karang. Untuk dapat menghadapi hal tersebut, kita
harus beradaptasi misalnya dengan membangun tanggul laut, memulihkan
wilayah pesisir dan menanam berbagai jenis tumbuhan mangrove.
Ancaman serius lain dari perubahan iklim terhadap ketahanan pangan.
Karena setiap kenaikan suhu minimum 1º C akan dapat menurunkan hasil padi
sebesar 10%. Saat ini kementrian Pertanian telah mengupayakan varietas tanaman
padi yang lebih tahan terhadap kekeringan, seperti varietas padi Inpago 5 dan
Inpari 10.
25