Page 58 - MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI
P. 58
Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif ini dapat membahayakan ekosistem. 1a
Contohnya, jika perburuan liar marak terjadi hingga melenyapkan satu spesies makhluk hidup,
predator atau konsumen tingkat tinggi, seperti harimau atau elang, keseimbangan ekosistem daerah 1c
tersebut akan terganggu. Populasi konsumen tingkat pertama seperti banteng, rusa, dan kelinci 3
akan meningkat. Bahkan dapat merusak vegetasi hutan karena populasinya tidak terkendali.
Bayangkan, apa yang terjadi jika hutan-hutan di Indonesia habis.
C. Jenis Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati 1a 2c 3
Keberadaan keanekaragaman hayati ini tidak akan selalu tetap keadaannya, baik jumlah
serta jenisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perburuan, kerusakan
ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk
berbagai keperluan secara berlebihan ini ditandai dengan semakin langkanya beberapa jenis flora
dan fauna. Hal ini disebabkan rusaknya habitat dan ekosistem yang ditempati flora dan fauna
tersebut. Ketidakseimbangan tersebut apabila dibiarkan, dapat mengancam keanekaragaman
hayati.
Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan kekayaan hayati
di Indonesia ini harus dicegah. Pemerintah pun tidak tinggal diam, hal ini dapat dilihat dari
undang-undang yang dikeluarkan pemerintah mengenai konservasi (pengawetan) sumber daya
1d hayati yaitu Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup. Dari
3 undang-undang tersebut pengolahan lingkungan hidup diharapkan dapat bermanfaat serta
berkelanjutan. Di Indonesia upaya pelestarian sumber daya hayati ini dilakukan secara in situ dan
ex situ.
1. Pelestarian In Situ
Pernahkah Anda mendengar istilah pelestarian
Demi masa depan yang berkelanjutan
melestarikan keanekaragaman hayati in situ? Usaha pelestarian yang dilakukan di habitat
adalah jawaban untuk mencegah aslinya merupakan pelestarian in situ. 2e 4
pandemi berikutnya. Jika dilakukan Pelestarian ini ditekankan agar sumber daya hayati di
terus menerus bukan hanya pandemi habitat aslinya tetap terjaga dan terpelihara. Pelestarian
yang dapat dicegah tapi secara tidak in situ dilakukan di tempat-tempat yang dilindungi
langsung kta sudah ambil bagian oleh pemerintah, di mana segala flora dan fauna yang
untuk menyelamatkan bumi
ada di dalamnya tidak boleh diganggu.
“Menjaga keanekaragaman
hayati bukan hanya upaya untuk
menyelamatkan ekosistem alam
saja, tapi juga menyelamatkan
manusia yang ada didalamnya”.
1b 1d 3
46 KEANEKARAGAMAN HAYATI