Page 6 - artwork SLAMET S_Neat
P. 6

SINOPSIS














               Bercermin di Telaga Pengilon



            Pagi itu  Shaka dan Thole bersiap menuju Telaga Pengilon. Mereka akan memancing di telaga
            tersebut. Sesampainya di telaga keduanya langsung bersiap dan mencari spot memancing yang
            dirasa banyak ikannya. De�k demi de�k, menit demi menit bahkan jam demi jam mereka lalui.
            Tiba-�ba datanglah seorang perempuan tua yang mendeka� Shaka dan Thole. Perempuan tua itu
            meminta diberi ikan. Sontak Thole menolak permintaan anak itu. “Mana mungkin aku memberi-
            kan ikan ini padamu Nek, sedangkan aku mencarinya berjam-jam,” kata Thole dengan nada �nggi.



            Hari semakin siang. Matahari kian meninggi. Thole dan Shaka sepakat untuk pulang. Baru beber-
            apa  langkah  mereka  berjalan.  Te�ba  nenek  yang  tadi  meminta  ikan  kembali  dan  mendeka�
            mereka dengan membawa segenggam emas yang ia bungkus dengan kain yang lusuh. “Nak, ini
            ada  sedikit  kenang-kenangan  dari  saya untukmu.  Kamu anak baik  dan  pantas mendapatkan
            hadiah  dari kebaikanmu.  “Tapi..tapi…Nek,”kata Shaka bermaksud  menolak pemberian Sang
            Nenek.  Namun dalam  sekejap mata, si  nenek hilang  dari  pandangan  mereka.  Shaka masih
            bingung dengan apa yang terjadi. Ia membuka bungkusan itu dengan ha�-ha�. Ia menemukan
            segenggam emas di dalam bungkusan itu.
            Ternyata kebaikan ha� seseorang dibalas dengan kebaikan. Ha� yang suci akan mencerminkan
            kesucian pula. Seper� beningnya Telaga Pengilon. Kejernihannya memantulkan keindahan








                                                                                                                      A r t     B o o k     S H A K A
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11