Page 105 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 105
Pulau Es. Dipandang begitu saja, agaknya keadaan Pulau Es dan kerajaan
kecilnya selam tujuh tahun itu tidak terjadi perubahan sesuatu, para penghuninya
masih hidup dengan tenang dan tentram penuh kedamaian seperti puluhan,
bahkan ratusan tahun yang lalu. Raja Han Ti Ong tidak kalah bijaksana dalam
mengendalikan pemerintahan kecilnya sehingga para penghuni Pulau Es hidup
bahagia, sedangkan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi hanya sedikit sekali.
Namun sesungguhnya terjadi perubahan yang amat besar dan banyak! The Kwat
Lin yang kini menjadi permaisuri, diangkat secara resmi oleh Han Ti Ong
sehingga kedudukan Liu Bwee tergeser menjadi istri selir, bukan hanya menjadi
wanita pertama yang paling tinggi tingkat kedudukanya, namun juga telah
menjadi seorang wanita yang memiliki kesaktian hebat, hanya kalah oleh
suaminya dan beberapa tokoh lain di Pulau Es. Namun, hasratnya untuk
membalas dendam terhadap Patjiu Kai-ong agaknya telah lenyap sama sekali!
Dia kelihatan hidup bahagia tenggelam dalam belaian penuh kasih sayang dari
suaminya dan melihat puteranya yang kini telah berusia enam tahun dan menjadi
seorang anak laki-laki yang tampan dan sehat biarpun tubuhnya agak kecil,
sebagai pangeran, tentu saja Bu Ong digembleng oleh ayahnya sendiri sejak
kanak-kanak. Sin Liong telah memperoleh kemajuan yang mentakjubkan dan
mengagumkan Han Ti Ong sendiri. Semua ilmuyang diajarkan oleh raja itu,
sekali dilatih dapat dilakukan dengan hampir sempurna! Tentu saja dalam waktu
beberapa tahun dia telah jauh melampaui tingkat kepandaian sumoinya, dan
setelah dia berusia empat belas tahun, Sin Liong telah jauh meninggalkan tingkat
sumoinya.
Bukan hanya dalam hal ilmu silat, akan tetapi juga dalam ilmu sinkang dia maju
pesat karena tanpa diperintah oleh suhunya, dengan tekun Sin Liong berlatih
seorang diri di bawah hujan salju yang amat dingin sehingga dia dapat
menampung inti sari tenaga im-kang yang amat hebat. Selain tekun mempelajari
ilmu silat yang diturunkan oleh suhunya tanpa ada yang disembunyikan itu, Sin
Liong juga rajin sekali membaca kitab-kitab yang banyak terdapat didalam kamar
104