Page 164 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 164
Lo-tee?"
"Menurut saya, lebih baik diadakan pertandingan antara orang pemuda She Kwa
ini dan Twako. Kalau dalam pertandingan itu dia kalah, maka dia dan Sumoinya
harus selamanya tinggal di sini dan menjadi
penghuni pulau ini seperti kita semua."."He, Botak! Enak
saja kau bicara! Siapa bilang Suhengku kalah oleh ketua kalian? Habis, kalau
kemudian
ketua kalian yang kalah, bagaimana?" Swat Hong berteriak nyaring. "Twako
kalah? Ha-ha, mana mungkin?" Lo Thong menjawab. "Akan tetapi kalau Twako
kalah, biarlah pemuda She Kwa ini mengajarkan ilmu pengobatan sampai Twako
pandai, baru kalian berdua boleh pergi meninggalkan pulau ini dengan bebas."
"Usul yang bagus sekali!" Ouw Kong Ek berseru gembira. "Kwa Sin Liong, aku
mendengar bahwa di dunia ramai, di daratan sana, orang-orang gagah
menggunakan kepandaian untuk memutuskan sebuah perkara yang ruwet. Aku
percaya bahwa engkau tentu seorang gagah pula, maka biarlah kita membereskan
urusan ini dengan mengukur kepandaian masing-masing seperti yang diusulkan
oleh pembantuku Lo Thong." Sin Liong menggeleng kepalanya. "Tocu, aku tidak
suka menggunakan ilmu yang kupelajari untuk kekerasan. Mengapa Tocu hendak
menggunakan cara kekerasan untuk menahan kami berdua selamanya di pulau
ini? Aku sudah besedia mengajarkan ilmu pengobatan, maka sudah sepatutnya
kalau Tocu membalasnya dengan membebaskan kami.
"Tidak kita harus saling mengukur kepandaian dulu!" ketua itu berkeras. Tiba-
tiba Swat Hong melompat ketengah lapangan dan membusungkan dada
menegakkan kepalanya.
"Hayolah! Kalau Suheng tidak mau, biarlah aku yang melayanimu! Siapa sih
takut kepada orang Pulau Neraka? Aku yang memasuki pertandingan itu, dan
kalau kalah, boleh kalian berbuat apa saja sesuka kalain!" "Sumoi...!!" Sin Liong
menegur.
163