Page 26 - E-MODUL_NANDA1
P. 26
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang yang dilepas zat yang duhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih
rendah”.
Energi selalu kekal sehingga benda yang memiliki temperatur tinggi akan melepaskan
energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima
energi sebesar QT dengan besar yang sama, secara matematis pernyataan tersebut dapat
ditulis:
=
Keterangan:
Q lepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
Q terima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)
Besarnya kalor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
= ∆
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa termperatur naik berarti zat
menerima kalor, dan temperatur turun berarti melepaskan kalor, maka
=
∆ = ∆
1 1
1
2 2
2
∆ = − ℎ ∆ = ℎ − ℎ
2
1
( − ) = ( − )
2
1
1 1
2 2
Keterangan:
m1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
m2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)
c1 = kalor jenis benda 1 (J/kg°C)
c2 = kalor jenis benda 2 (J/kg°C)
T1 = suhu mula-mula benda 1 (°C atau K)
2. Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Ada tiga
cara perpindahan kalor: (1) konduksi (hantaran), (2) konveksi (aliran), dann (3) radiasi
(pancaran).
a. Konduksi
Ketika sebuah sendok logam diletakkan di dalam
secangkir kopi yang panas, beberapa saat kemudian
ujung sendok yang dipegang akan segera menjadi
panas, ini membuktikan adanya aliran kalor (panas)
pada sendok logam.
Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa
disertai dengan perpindahan partikel partikelnya
Gambar 2.7 Sendok Logam di dalam secangkir kopi panas
disebut konduksi. Jumlah kalor yang dipindahkan (https://www.websitependidikan.com/2017/08/pengertian-
per satuan waktu, secara matematis dituliskan dan-contoh-perpindahan-panas-kalor-secara-konduksi-
konveksi-dan-radiasi.html)
sebagai berikut:
17