Page 87 - BUKU PAI 6
P. 87
Anak-anak, kalian sudah mencermati bacaan di atas, tentunya sudah faham
tentang hidup rukun. Namun tahukah kalian makna hidup rukun? Dalam Kamus
Besar bahasa Indonesia kata rukun berarti baik dan damai; tidak bertengkar.
Sedangkan hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar.
Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama, karena manusia diciptakan oleh
Allah Swt. bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun
berbeda. Namun kita diajarkan untuk saling rukun. Karena dalam pandangan
Allah Swt. hanya orang bertaqwa yang membedakan satu dengan yang lainnya.
Seperti peringatan Allah Swt. di dalam Q.S. al-Hujur±t/49:13 berikut ini:
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt.
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Mahateliti.”
Anak-anak, ayat di atas memberitakan, bahwa Allah Swt. menciptakan manusia
berpasang-pasangan dan bersuku bangsa. Orang yang paling mulia di sisi Allah
Swt. adalah orang yang paling bertaqwa. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan
selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Kita hidup membantu atau dibantu,
baik langsung atau tidak langsung. Ketika kita sakit di kelas maka teman dan guru
kita yang membantu. Bahkan ketika kita masih kecil dan belum bisa berjalan, maka
yang menggendong-gendong kita adalah orangtua, kakak, nenek atau tetangga
kita. Oleh sebab itu kita harus menghomati mereka semua.
Jadi, dalam bergaul dengan teman-teman di sekolah atau di lingkungan harus
mendukung dan mengutamakan kerukunan.
2. Contoh Hidup Rukun
Nah, anak-anak, kalian sudah membaca makna hidup rukun, marilah kita
cermati contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun berikut ini:
a. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan harus diperhitungkan baik dan
buruknya;
b. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman
yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain;
c. berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang
lain marah atau sakit hati.
d. Dalam bertindak mengutamakan kepentingan orang banyak daripada
kepentingan pribadi. Atau dalam bertindak tidak egois yang selalu
mementingkan diri sendiri;
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 81