Page 97 - Kelompok 5 (Aprilia Dwi Kurniasih, Nurasikin, Asih, Intan)
P. 97
Berikut cerita mengenai Kali Gajah Wong.
Kali Gajah Wong
Hari itu, Ki Sapa Wira bersiul riang. Seperti biasa, ia akan memandikan
gajah milik junjungannya, Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Dengan
hati-hati, Ki Sapa Wira menuntun gajah yang dinamai Kyai Dwipangga
itu.
Mereka berjalan ke sungai yang terletak di dekat Keraton Mataram.
Mulailah ia memandikan gajah yang berasal dari negeri Siam itu.
“Nah, sekarang kau sudah bersih. Rambutmu sudah mengilap, sekarang
ayo kembali ke kandangmu,” kata Ki Sapa Wira kepada Kyai Dwipangga.
Ki Sapa Wira memang memperlakukan Kyai Dwipangga seperti anaknya
sendiri. Tak heran, Kyai Dwipangga amat patuh padanya.
Suatu hari, Ki Sapa Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga. Ada
bisul besar di ketiaknya, rasanya ngilu sekali. Badannya juga demam
karena bisul itu. Ia meminta tolong pada adik iparnya, Ki Kerti Pejok,
untuk menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. “Kerti, tolong
aku ya. Aku benar-benar tak bisa bekerja hari ini,” kata Ki Sapa Wira.
“Tenang Kang, aku pasti akan membantumu. Tapi tolong beritahu,
bagaimana caranya supaya gajah itu menurut padaku? Aku takut jika
nanti ia marah dan menyerangku,” jawab Ki Kerti Pejok.
Asal-usul nama Kali Gajah Wong Cerita Rakyat Yogyakarta
Subtema 2: Keunikan Daerah Tempat Tinggalku 91