Page 40 - KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 40
a. CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 → lebih kecil)
b. CuCI2 = Kupri Klorida(Bilangan oksidasi Cu = +2 → lebih besar)
c. FeCl2 = Ferro Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 → lebih kecil)
d. FeCl3 = Ferri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 →lebih besar)
e. SnF2 = Stanno Fluorida (Bilangan oksidasi Sn = +2 →lebih kecil)
• Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan
atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan dibelakang dengan
urutan berikut ini:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – CI – O – F
Amonia = NH3 bukan H3N
Air = H2O bukan OH2
b. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang
bersangkutan, diberi akhiran –ida.
1. Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom
lain, maka atom yang cenderung bermuatan posifit diletakkan di depan
dan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di belakang
dengan akhiran –ida.
Nonlogam(+) + nonlogam(-) + –ida
Contoh:
a. H2S = Hidrogen Sulfida
b. HBr = Hidrogen Bromida
c. HCI = Hidrogen Klorida
2. Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis
senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur dan
diakhiri dengan –ida. Angka indeks dalam
bahasa Yunani yaitu:
1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SEMESTER II SMA/MA 34