Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 07 November 2019
P. 2
OPINI
KAMIS, 7 NOVEMBER 2019 02
Pendidikan Karakter Era Nadiem
Penulis: Khoiruddin Bashori Direktur Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Sukma
ENUNJUKKAN Nadiem Makarim sebagai Men- Jika mereka tumbuh dalam dirinya sebagai mikrokosmos kurang pada tindakan. temu antara konten akademik demikian dapat diraih dengan
Dengan bergulat bersama
dikbud RI dalam Kabinet Indonesia Maju menge- karakter ini, berarti mahasiswa dari masyarakat sipil yang tantangan kehidupan nyata den- yang ingin diajarkan dan kualitas melakukan tilawah, ta’lim, tazki-
yah, dan hikmah secara simultan.
peduli dan berkeadilan. Hal
karakter yang ingin dikembang-
belajar mengembangkan pema-
jutkan banyak pihak. Betapa tidak, pengusaha haman yang semakin mendalam ini dilakukan dengan mencip- gan membagi pekerjaan dalam kan. ‘Koneksi karakter’ ini dapat Budaya tilawah ialah keniscayaan
Psukses ini belum pernah mengelola pendidikan, tentang nilai-nilai utama, lebih takan suasana dekat dan peduli sebuah kelompok pembelajaran mengambil berbagai bentuk, sep- bagi semua warga perguruan. Ti-
baik di tingkat dasar, menengah, maupun pendidikan komit untuk hidup berlandaskan satu sama lain. Kedekatan ini kooperatif, bagaimana men- erti saat membahas isu-isu etis dak terbatas membaca teks untuk
tinggi, dan kini harus menakhodai sebuah kementerian nilai-nilai, serta memiliki kapa- mencakup pengembangan capai konsensus dalam suatu terkini dalam ilmu pengetahuan, memperoleh informasi, tetapi
hubungan antarmahasiswa,
sitas dan kecenderungan yang
bacaan yang mendalam terha-
memperdebatkan praktik dan
diskusi, bagaimana mengurangi
yang sangat strategis dan sarat beban persoalan. Dalam lebih kuat untuk berperilaku baik di dalam maupun di luar perselisihan dalam organisasi ke- keputusan yang sangat memen- dap setiap fenomena kehidupan
sebuah kesempatan, videonya kemudian viral, Nadiem sesuai nilai-nilai yang diyakini. kampus, antarstaf, antara ma- mahasiswaan. Lalu, bagaimana garuhi perjalanan sejarah. sehingga bermanfaat bagi upaya
Oleh karenanya, program-
memberikan paparan sangat menarik mengenai pengem- program pendidikan karakter hasiswa dan staf. melaksanakan sebuah proyek Penguatan karakter penguatan spiritualitas.
Hubungan yang penuh
sosial dan merefleksikan pen-
Ta’lim hendaknya menjadi
bangan SDM RI menuju ekonomi digital. yang berdiri sendiri, pada awal- kepedulian ini menumbuhkan galaman, mahasiswa belajar ban- Karakter sering didefi nisikan tradisi sehari-hari pemangku
nya memang bermanfaat atau keinginan mahasiswa belajar yak mengembangkan pemaha- sebagai ‘melakukan hal yang kepentingan pendidikan, asah
Di mata beliau, setidaknya Keempat, statistik dan psikolo- merupakan salah satu unsur dan menjadi orang baik. Di PT man praktis tentang persyaratan benar ketika tidak ada orang asih asuh. Semua komponen
terdapat empat hal penting gi, agar gaya berpikir yang tim- yang dapat membantu upaya yang penuh dengan perhatian bekerja sama dengan orang lain. yang melihat’ (Lickona dkk: pendidikan harus melatih diri
yang wajib masuk kurikulum bul berdasarkan data. Kepe- pengembangan karakter yang dan kepedulian ini, kehidupan Ketika mahasiswa berhasil 2007). Dengan demikian, alasan saling berbagi pengetahuan,
pendidikan. Pertama, bahasa In- mimpinan karena kepiawaian berkesinambungan. Namun, jelas sehari-hari di ruang kelas dan mengerjakan tugas perkuliahan etik terbaik yang mendasari ketrampilan, dan praktik baik.
ggris dan ini wajib sejak SD agar pengelolaan SDM. Skala dan bukan pengganti yang memadai di seluruh bagian lingkungan dengan baik, mereka merasa seseorang mengikuti aturan, se- Semua sivitas akademika perlu
anak memiliki kemampuan informasi sebagai landasan ke- bagi pendekatan holistis yang PT, seperti koridor dan kantin kompeten dan mandiri, lebih mestinya, rasa hormat terhadap melakukan tazkiyah, yaitu upaya
berkomunikasi secara internasi- bijakan. Penulis sependapat mengintegrasikan pengemban- dijiwai iklim kepedulian dan merasa berharga dan percaya hak dan kebutuhan orang lain, terus-menerus membersihkan
onal. Ke depan, kecenderungan sepenuhnya, tapi di mana pen- gan karakter ke dalam setiap penghormatan terhadap sesama. diri. Karena mahasiswa yang bukan karena takut hukuman hati. Kegiatan harian yang se-
belajar mandiri dari sumber- didikan karakter? aspek kehidupan perguruan. Pada etika, seperti halnya datang ke PT memiliki beragam atau keinginan untuk mendapat cara konsisten mesti dilakukan
sumber belajar di luar sekolah Daripada hanya menunggu ke- dalam ranah intelektual, ma- keterampilan, minat dan kebu- hadiah. untuk melahirkan generasi yang
dan PT semakin menguat. Pendidikan karakter berkelan- sempatan untuk muncul, lebih hasiswa ialah pembelajar kon- tuhan, program akademik yang Demikian pula, kita tentu langkah hidupnya terbimbing
Kedua, pemrograman dan jutan baik dengan sengaja dan proak- struktif, mereka paling baik ditawarkan harus cukup canggih. menginginkan mahasiswa ber- hati nurani, bukan kepentingan
koding komputer, untuk men- Siswa, berikut mahasiswa, be- tif, sivitas akademika mengam- belajar melalui tindakan. Untuk Ini berarti PT hendaknya sikap baik kepada orang lain pragmatis.
genalkan secara lebih dini ba- lajar bertindak berdasarkan nilai- bil langkah konkret mengem- mengembangkan karakter yang memberikan kurikulum yang karena keyakinan batin bahwa Pada akhirnya kita harus men-
hasa pemrograman dan penal- nilai utama dalam mengembang- bangkan karakter. Penelitian baik, mereka perlu diberi kes- secara inheren menarik dan berbuat kebaikan itu memang jadi ahli hikmah, melakukan
aran, serta mengembangkan kan perilaku prososial. Dalam menunjukkan, langkah nyata dan empatan banyak dan beragam bermakna bagi mahasiswa. Kuri- baik, ingin menjadi orang baik. olah batin dengan critical refl ec-
spesialisasi dan keterampilan mengomunikasikan perasaan, proaktif seluruh komponen pen- untuk menerapkan nilai-nilai kulum yang bermakna, termasuk Harapan penulis, Mendikbud tion, mengambil pelajaran dari
yang dapat diterapkan secara mendengarkan secara aktif, dan didikan sangat menentukan ke- kasih sayang, tanggung jawab, metode pengajaran dan pembela- juga memberi perhatian khusus setiap kejadian yang dialami
langsung. keterampilan menolong, misal- berhasilan pendidikan karakter. dll. Lalu, diskusi dan melalui jaran aktif, seperti pembelajaran pada penguatan karakter gen- atau dilihatnya. Dalam bahasa
Ketiga, mentorship dan nya, dapat dikembangkan me- Institusi pendidikan, ter- kegiatan layanan masyarakat. kooperatif, pemecahan masalah, erasi muda bangsa. Rumi, ‘Ketika samudra melanda,
coaching, universitas kelas du- lalui pembelajaran lintas umur, masuk perguruan tinggi (PT), Di sini sering kali terlihat sisi dan proyek berbasis pengalaman. Pemimpin masa depan ialah jangan biarkan aku hanya men-
nia membutuhkan staf pengajar mediasi konfl ik, layanan PT, dan yang komit mengembangkan lemah pendidikan karakter Selain itu, pendidik karakter sosok pilihan yang memiliki dengarnya. Biarkan ia memercik
kelas dunia. komunitas. karakter berusaha menjadikan kita, terlalu banyak petuah dan yang efektif selalu mencari titik karakter kuat, tapi bijak. Kualitas di dalam dadaku’.
Polemik tentang Cadar, Celana
Cingkrang, dan Islamofobia
Penulis: Bagong Suyanto Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Airlangga
WACANA tentang laran- berlebihan. Pandangan dan genakan cadar, memang ter-
gan penggunaan nikab (cadar) kekhawatiran Menag maupun kadang distigma identik dengan
kembali mencuat. Kali ini yang sejumlah pimpinan PT seperti kelompok tertentu yang kurang
menjadi pemicu ialah pernyata- itu, sebetulnya boleh dikatakan moderat.
an Menteri Agama, Fachrul terlalu menyimplifi kasi masalah. Akan tetapi, tuduhan dan si-
Razi, ketika berbicara di acara Rencana Menag dan tinda- kap prejudice yang kurang bijak
Lokakarya Peningkatan Peran kan sejumlah kampus yang semacam itu tidak hanya terlalu
dan Fungsi Imam Tetap Masjid mengeluarkan kebijakan me- menyederhanakan masalah, teta-
di Hotel Best Western, Jakarta, larang perempuan bercadar, pi juga merupakan sikap yang
beberapa hari lalu. dengan tujuan untuk mencegah kurang memahami hak asasi
Fachrul Razi menyatakan, perkembangan fanatisme dan dan esensi toleransi. Jangankan
pelarangan pemakaian cadar paham ekstremisme, bukan saja Menag atau pejabat perguruan
dan bercelana cingkrang di terkesan terlalu mengidentikkan tinggi, negara, bahkan siapa pun,
kalangan aparatur sipil negara cadar dengan ekstremisme. Na- tidaklah elok jika mereka kemu-
(ASN) perlu dilakukan demi mun, juga merupakan tindakan dian menentukan bagaimana
‘alasan keamanan’ menyusul yang bukan tidak mungkin, cara seseorang harus berpakaian
insiden penyerangan yang me- justru kontraproduktif. dan menjaga tubuhnya.
nimpa mantan Menko Polhu- Cara berpikir dan tindakan Mengenakan cadar bagi seba-
kam Wiranto. Mantan Wakil yang menyamakan cadar dan gian umat muslim merupakan
Panglima TNI itu menilai peng- fanatisme sebagai hal yang sama, pilihan dan keyakinan. Menurut
gunaan cadar di Indonesia ke- selain rawan terjerumus dalam saya, akan lebih elok jika Menag
liru lantaran menganggapnya ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA/FOC. sikap islamofobia, juga meru- dan kampus tidak ikut terkon-
sebagai indikator keimanan pakan tindakan yang kurang taminasi dengan berbagai stigma
dan ketakwaan. Sementara itu, man serta kekhasannya, justru ditawarkan konseling, dan jika bijaksana. yang terkadang sangat mudah
menurutnya, kebiasaan meng- muncul sebuah peraturan yang mereka terkonfi rmasi menganut Dari segi hukum, tindakan ditimpakan kepada orang lain
gunakan cadar berasal dari Arab kesannya tidak menghormati paham radikal, mereka akan melarang seorang perempuan hanya karena mereka berbeda
Saudi, bukan Indonesia. hak asasi manusia. diminta untuk mundur. Kepu- muslim bercadar merupakan tin- (the other). Seseorang yang
Sikap Menag yang mengusul- Bagi perempuan muslim ialah tusan itu diambil tentu setelah dakan yang melanggar hak asasi berbeda keyakinan, ideologi,
kan pelarangan pemakaian ca- hak mereka untuk menutupi au- melewati berbagai pertimban- manusia. Sementara itu, tinda- atau warna kulit, di tengah akar
dar dan celana cingkrang--untuk rat, termasuk mengenakan cadar gan yang matang. kan yang mewajibkan perem- sejarah bangsa Indonesia yang
kalangan ASN--itu sebetulnya karena didorong keyakinan mer- Sebagai Menag, pimpinan PT, puan muslim harus bercadar memang Bhinneka Tunggal Ika,
bukan hal yang baru. Meskipun eka bahwa hal itu seharusnya rektor, dan jajarannya, tentu juga merupakan tindakan yang hal itu merupakan hal yang biasa
di Indonesia sebetulnya sudah dilakukan. Namun, masalahnya, memiliki pertimbangan tersend- sama kelirunya karena keduanya dan harus diterima.
biasa jika ada sebagian perem- sejauh mana penggunaan cadar iri hingga mereka bermaksud sama sekali tidak menghormati Kebijakan yang (hendak) me-
puan muslim yang memilih bagi perempuan muslim itu mengeluarkan kebijakan yang hak asasi perempuan untuk me- larang perempuan bercadar,
mengenakan jilbab dan berca- perlu dilarang atau dibatasi, nis- berpotensi menyulut polemik. nentukan pilihan hidupnya. menurut saya bukan saja me-
dar. Akan tetapi, pemakaian caya akan mengundang reaksi Sebagai kampus keagamaan yang Pilihan dan keyakinan langgar hak asasi, melainkan
cadar dinilai merupakan salah pro dan kontra. berbasis agama Islam, UIN, misal- Bagi masyarakat Indonesia juga berpotensi makin mem-
satu indikasi sikap radikalisme, nya, tampaknya berusaha meng- yang pluralis, bercadar atau perkeruh situasi, dan bahkan
maka muncul usulan sebagian Kontraproduktif hindar dari kesan sebagai kampus tidak bercadar ialah sebuah pili- bukan tidak mungkin malah
pihak untuk melarangnya. Baik Menag maupun sejum- yang fanatik dan radikal. Dalam han yang personal, mempribadi, kontraproduktif karena seolah
Sebelum wacana yang dilon- lah rektor di beberapa PT me- pertimbangan pimpinan UIN, dan merupakan bagian dari hak membenarkan sikap intoleransi.
tarkan Menag ini mencuat, be- nyatakan kebijakan yang mereka dengan mengeluarkan kebijakan asasi semua masyarakat yang Bagi Menag dan para peja-
berapa kampus di Indonesia, usulkan atau yang telah dike- melarang mahasiswi bercadar, dijamin sesuai dengan ketentuan bat di lingkungan pendidikan
di antaranya Universitas Islam luarkan melarang perempuan diharapkan UIN akan dipahami hukum yang berlaku. tinggi, sebetulnya tantangan
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan bercadar ialah untuk melurus- masyarakat umum sebagai kam- Wacana yang dilontarkan yang mereka hadapi bukanlah
Universitas Ahmad Dahlan Yog- kan paham atau ideologi radikal pus yang pro dan mengembang- menag, serta kasus yang terjadi bagaimana menghapus simbol-
yakarta, juga pernah membahas yang diduga tengah berkembang kan Islam yang moderat. di UIN Sunan Kalijaga dan simbol tertentu--seperti pe-
hal yang sama. Bahkan, pihak di kalangan masyarakat. Teru- Ketika di masyarakat muncul Universitas Ahmad Dahlan ses- makaian cadar--yang kemudian
kampus merasa perlu mengelu- tama, kaum perempuan yang kelompok yang dicap radikal, ungguhnya ialah bukti betapa diidentikkan dengan fanatisme
arkan peraturan yang melarang bercadar. menentang ideologi Pancasila, mudahnya seseorang menjadi dan sikap radikal. Justru yang
mahasiswi mengenakan cadar. Di UIN Yogyakarta, misalnya, dan cenderung ingin mendirikan korban stigma hanya karena lebih bijak ialah bagaimana
Tidak hanya di lingkungan bi- tercatat ada 42 mahasiswi yang khilafah, kehadiran sejumlah penampilan luarnya. Seperti pihak pemerintah dan kampus
rokrasi, di lingkungan akademik bercadar ketika kebijakan rek- mahasiswi atau perempuan lain seseorang yang memelihara ikut ambil bagian dalam proses
yang seharusnya sangat toleran tor melarang pemakaian cadar yang bercadar di masyarakat, jenggot, berdahi dengan bekas negosiasi dan perdebatan ilmiah
dan terbiasa berinteraksi dengan digulirkan. Mereka, kata Rek- dikhawatirkan dapat menjadi warna kehitam-hitaman, dan tentang apa sebenarnya akar
orang dan segala keberaga- tor UIN Sunan Kalijaga, akan bibit-bibit sikap fanatisme yang lain sebagainya, termasuk men- radikalisme dan fanatisme.
P Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
PALANGKA POSTALANGKA POST
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi E endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)