Page 27 - Modul Elektronik Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
P. 27

Dalam mengurus kepentingan ekonominya di wilayah-

    wilayah yang telah dikuasai oleh VOC dibangun kantor-kantor

    dagang, pos-pos tentara, bahkan berbagai jenis benteng. Para

    pejabat lokal itu diberi tanggung jawab yang berbeda-beda

    sejalan dengan jangkauan wewenangnya. Ambon, Banda, dan

    Ternate masing-masing dipimpin seorang Gubernur karena

    selain memiliki hak berdagang, di sana VOC juga menguasai

    suatu wilayah tertentu di sekitar bentengnya. Pada abad XVII-

    XVIII VOC mengembangkan imperium dagang dari kota

    Batavia dan kota lainnya yang dikuasai secara penuh. VOC

    memonopoli perdagangan rempah-rempah yang berasal dari

    sayap timur Nusantara seperti cengkeh, pala dan fuli,

    sedangkan rempah-rempah yang berasal dari sayap barat

    Nusantara adalah lada. Adapun daerah asal rempah-rempah

    dari sayap timur Nusantara yaitu Cengkeh di Maluku Tengah,

    Pala dan Fuli di Banda. Sedangkan lada dari sayap kanan

    Berbeda dengan cengkeh dan pala, lada bukan tanaman asli

    dari Nusantara. Jenis lada yang diperdagangkan secara

    internasional adalah lada hitam yang berasal dari Kerala di

    pantai Malabar (India). Sebelum abad ke 14 para pedagang

    India dan Arab telah memperdagangkannya. Melalui jalur

    perdagangan di Asia Tenggara abad ke 15 menyebarnya ke

    Samudra dan Pasai di Sumatera Utara, dan kemudian

    menyebar juga ke daerah Minangkabau, Palembang, Jambi,

    Lampung dan Banten. Lada di pesisir pantai Sumatera Timur

    dan Barat dapat dikendalikan oleh Aceh.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32