Page 144 - E-Modul Tematik Siti Nurhamidah
P. 144
4. Kebiasaan Makan Terlalu Cepat
5. Kurangnya Mengonsumsi Makanan Berserat
Beberapa gangguan sistem pencernaan manusia antara lain mag, diare, kolera, dan
konstipasi (sembelit).
Mag merupakan gangguan akibat peradangan pada lambung, Luka pada lambung yang tidak
segera terobati dan berakibat infeksi bakteri Helicobacter pylori. Diare merupakan penyakit
saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun virus. Gejalanya
berupa diare meliputi perut kembung atau kram, tinja encer, rasa mulas, atau terkadang mual dan
muntah. Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena
bakteria Vibrio Cholerae. Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba. mual dan muntah, kram perut,
dan dehidrasi. Sedangkan Konstipasi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan usus besar
menyerap air secara berlebih sehingga feses menjadi keras.
Dalam membuat poster tentang gangguan manusia harus memperhatikan hal-hal berikut.
Isi poster tersebut harus sama dengan isi peta pikiran yang telah dibuat sebelumnya dan
ukuran poster harus cukup besar.
Judul poster harus dapat terbaca dari jarak minimal 2 meter dan menarik perhatian.
Informasi disajikan dalam bentuk poin, tulisan harus rapi dan cuku besar agar terbaca
dari jarak minimal 1 meter
Informasi terdiri atas keterangan mengenai topik pembahasan, penyebab gangguan,
gejala dari gangguan, dan cara mengatasi gangguan tersebut.
Berikut merupakan contoh Poster tenatng gangguan pencernaan manusia
C. Memperagakan Gerak Tari Kancet Papatai
Tari Kancet Papatai adalah sebuah tarian perang dari Kalimantan Timur. Gerakannya cukup
sederhana dan didominasi oleh banyak gerakan melompat kecil. Tari Kancet Papatai diiringi lagu
Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik sampe.
Gerakan tari Kancet Papatai adalah sebagi berikut.
1. Melompat-lompat kecil sambil berputar dengan tangan yang satu seakan memegang pedang
dan yang satunya lagi seakan memegang tameng.
2. Berjalan ke depan dan ke belakang dengan satu tangan menghunuskan pedang, kemudian
kedua tangan bertemu
3. Kedua kaki dilebarkan dan kedua tangan membuka dan menutup.
4. Kedua kaki berjingkat, melompat kecil, seraya kedua tangan secara bergantian berputar.
138