Page 39 - E-Module Getaran, Gelombang, dan Bunyi
P. 39
Lumba-lumba menghabiskan banyak waktunya di
kedalaman laut yang gelap dan sesekali muncul ke permukaan
laut untuk bernapas. Sama seperti kelelawar, lumba-lumba
juga menggunakan sistem sonar untuk berkomunikasi,
mencari mangsa, dan menghindari benda-benda di laut
Bagaimana cara kerja sistem sonar lumba-lumba?
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas
kepalanya. Dibawah lubang ini, terdapat kantong-kantong
kecil berisi udara. Mereka mengalirkan udara melalui
kantong-kantong ini, untuk meghasilkan bunyi berfrekuensi
tinggi. Kantong udara ini berperan sebagai “cermin akustik”
yang berfungsi sebagai alat pemfokus bunyi.
Gelombang bunyi yang dihasilkan akan dipancarkan
ke segala arah secara terputus-putus. Gelombang bunyi akan
memantul kembali jika membentur benda. Pantulan
gelombang bunyi ini ditangkap dibagian rahang bawahnya
yang disebut “jendela akustik”. Dari sini, informasi bunyi
diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak
untuk diterjemahkan. Dengan cara tersebut lumba-lumba bisa
mengetahui lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya.
Lumba-lumba juga menggunakan sistem sonar untuk
berkomunikasi secara mengagumkan. Mereka mampu saling
berkirim pesan meski terpisahkan sejauh lebih dari 220 km.
Komunikasi ini bertujuan untuk menemukan pasangan dan
saling mengingatkan akan bahaya.
34