Page 32 - infokita8-18test
P. 32
TANGGUNG JAWAB BERSIH
Jepang baru saja mencatat sejarah sebagai Kotor bukan soal bagaimana harus
tim sepak bola Asia pertama yang mampu dibersihkan, demikian pula sampah bukan
menaklukkan tim Amerika Latin, dengan perkara bagaimana harus dibuang. Sampah
mengalahkan Kolumbia 2-1 pada ajang Piala adalah tanggung jawab kita sebagai pribadi:
Dunia 2018 di Rusia. Seusai pertandingan Bagaimana agar kita tidak nyampah. Artinya,
bersejarah itu suporter Jepang memunguti bagaimana kita mau membatasi pemakaian
sampah yang berserakan di stadion dan segala sesuatu yang cuma sekali pakai dan pasti
memasukkannya ke kantong-kantong besar hanya akan berakhir sebagai sampah. Kalau
berwarna biru, warna yang sesuai julukan tim toh terpaksa, ke mana harus dibuang? Mosok ke
sepak bola Jepang, Samurai Blue. laut? Kalau toh terpaksa kotor, bagaimana harus
Dunia pun gempar. Padahal perkaranya dibersihkan? Mosok harus selalu tergantung
“hanya” soal sampah. orang lain? (Tatyana Soebianto)
Di Jepang sampah bukan perkara “hanya”.
Sejak kecil orang Jepang mengerti bahwa
kebersihan adalah soal tanggung jawab pribadi,
yang berdampak bagi lingkungan sekitar.
Lingkungan yang bersih berarti jiwa yang juga
bersih, bening. Bagi orang Jepang kebersihan
adalah way of life.
Bahwa Indonesia menjadi penyumbang
sampah khususnya plastik terbanyak nomor
dua di dunia, 175.000 ton per hari ke laut, kita
mau bilang apa? Ah, bukan gue yang nyampah.
Bukan gue yang buangin sampah plastik ke laut.
Atau Ooh, gitu ya… serem ya! … lalu sudah. Atau
menyalahkan sana-sini: Pemerintah, pengurus
kota, pengurus RW… termasuk rekan-rekan kita
sehari-hari di kantor, mereka yang bertugas
membersihkan—atau menyingkirkan—sampah
dari sekitar meja kerja kita.
32 Pengawal Demokrasi 41 tahun Juni 2018
isi Juni 2018.indd 32 18140006_INFO KITA JUNI 2018_T-32 07/06/2018 7:12 PM