Page 6 - infokita8-18test
P. 6
BIJAK BERMEDIA PERILAKU DI MEDIA SOSIAL
Undang-undang
YANG DAPAT DIJERAT Informasi dan
SOSIAL SANKSI HUKUM Transaksi Elektronik
No. 19 Tahun 2016
(UU ITE)
Pasal 27 Pasal 30
Ketika dunia tempat kita tinggal yang Itu pendeknya. Lebih panjangnya, era digital
luas ini berubah berlipat kali lebih dan kebebasan bermedia sosial toh sudah banyak Kesusilaan Peretas System
luas berkat kehadiran Internet, runtuh “memakan korban” akibat kekurangterampilan Perjudian Data Elektronik
secara teknis, kesembronoan dalam mengunggah
pulalah sekat-sekat yang membatasi konten, atau keteledoran kedua jempol tangan Penghinaan
komunikasi antarmanusia. Tidak yang mengetik tanpa melewati gerbang proses
sekadar tak berjarak, percakapan berpikir dua kali. Atau—lebih ke soal pribadi— Pemerasan MAKSIMAL MAKSIMAL
MAKSIMAL
MAKSIMAL
kita via dunia maya terjadi juga dalam hanya karena tuntutan eksistensi di dunia 6 Tahun Penjara 6 Tahun Penjara
maya. Apalagi di tahun yang mulai “panas” ini,
“waktu-nyata” atau real-time. menyambut 2019. Denda Rp.1 Milyar Denda Rp. 600 Juta
(Ada apa sih di tahun 2019? Ah, ada banyak tagar Pasal 45 Pasal 46
Hanya bermodal kedua jempol tangan kita berseliweran yang mengingatkan tahun apa itu,
bisa mengomunikasikan apa saja yang muncul bukan?) Pasal 28
di dalam benak. Tinggal ketik, kirim, beres. Intinya: Mari kita lebih memahami Pencurian
Kerap kali tanpa melewati proses berpikir dua konsekuensi unggahan, status, komentar, atau Berita Bohong(HOAX)
kali. Aplikasi pengirim pesan sampai harus apa pun yang kita bagikan atau memang kita Data Elektronik
bikin fitur yang bisa menghapus pesan yang maksudkan untuk diketahui khalayak via media Ujaran Kebencian
baru saja kita kirim, karena pasti banyak orang sosial. Undang-undang ITE tentu bukan barang
sudah terperangkap miscomm yang bikin kisruh enteng yang bisa dicerna dalam waktu singkat
hidupnya cuma gara-gara tidak bisa meralat dan sambil lalu, tapi kita di rumah besar bernama
apa yang disampaikan melalui komunikasi dua KG ini punya Buku Peraturan Perusahaan atau MAKSIMAL MAKSIMAL
MAKSIMAL
MAKSIMAL
jempol. yang lebih akrab kita kenal sebagai Buku Biru. 6 Tahun Penjara 7 Tahun Penjara
Layaknya konversasi dunia nyata di alam tatap Soal netiket ini memang belum tercantum di situ, Denda Rp.1 Milyar Denda Rp. 700 juta
muka, dampak kisruh ini harus kita waspadai. tapi ada pasal-pasal yang secara jelas mengatur
Komunikasi di alam nyata pasti ada tata caranya, tentang kegiatan politik, misalnya. Pasal 45A Pasal 46
ada sopan santunnya. Pun demikian dengan Lebih jauh lagi, ada bagusnya bila kita saling
ngobrol-ngobrol, sekadar mengutarakan pendapat mengingatkan. Tidak cuma soal politik, melainkan Pasal 29
pribadi, atau menuliskan komentar di alam maya, juga perkara umum. Menciptakan habit, supaya Akses ilegal
khususnya media sosial. Istilahnya “netiket”. kita tidak mudah lupa, dan tidak teledor. Dunia Pengancaman
Atas inisiatif tiga unit (Corporate Human Internet memang amat menyenangkan, tapi
Resources, Corporate IT & IS, Corporate jejak digital juga bisa memangsa kita. Menjadi
Communications) mulai disusun netiket bagi bumerang. Pokoknya nggak enaklah!
karyawan KG. Utamanya karena perusahaan Mari kita cermati saja terlebih dulu poster
tidak ingin karyawan, atau siapa pun yang sedang di sebelah ini. Ingatkan teman di meja atau bilik
MAKSIMAL
MAKSIMAL
berstatus melekat dengan Kompas Gramedia, kerja sebelah. Dan selalu: Ingatkan diri sendiri. MAKSIMAL MAKSIMAL
terjerumus dalam urusan kisruh terkait hukum (Agatha, poster oleh CHR) 4 Tahun Penjara 8 Tahun Penjara
dan undang-undang yang berlaku di negara ini Denda Rp. 750 juta Denda Rp. 800 juta
soal ITE. Pasal 45B Pasal 46
6 Pengawal Demokrasi 41 tahun Juni 2018 Corporate HR
isi Juni 2018.indd 6 18140006_INFO KITA JUNI 2018_T-6 07/06/2018 7:11 PM