Page 10 - Grafis Islam 02-Islam, Perdagangan, Pasar Global
P. 10
Amanat
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sejarah peradaban Islam Indonesia menampilkan ciri dan karakter
yang khas, relatif berbeda dengan perkembangan peradaban Islam
di wilayah-wilayah lainnya, seperti negara-negara di kawasan Asia,
Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Penyebaran Islam di Indonesia
dilakukan secara damai dengan pendekatan inklusif dan akomodatif
terhadap kepercayaan dan budaya lokal. Sehingga membentuk suatu
corak Islam khas Indonesia yang wasatiyah (moderat), tasamuh (toleran),
ramah, inklusif, dan akomodatif terhadap kepercayaan dan budaya
lokal. Kehadiran Islam di bumi Indonesia telah memperkaya kebudayaan
Nusantara dengan memberikan warna baru bagi nilai-nilai budaya lokal
yang telah terlebih dahulu berkembang.
Sejarah peradaban Islam tidak bisa dilepaskan dari aspek pembentukan
bangsa Indonesia. Islam memberi kontribusi terhadap terbentuknya
integrasi bangsa. Islam juga berperan sebagai pembentuk jaringan
kolektif bangsa melalui ikatan ukhuwah dan silaturahmi para ulama di
Nusantara. Jaringan ingatan dan pengalaman bersama ini pada akhirnya
menumbuhkan rasa kesatuan dan solidaritas sehingga melahirkan
perasaan sebangsa dan setanah air.
Perjalanan peran Islam di Indonesia penting untuk dijadikan sebuah
pelajaran. Buku ini adalah sebuah ikhtiar dalam menampilkan perpaduan
antara nilai-nilai Islam dan keindonesiaan yang berlangsung dalam arus
sejarah Indonesia. Nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang telah
membentuk identitas bangsa penting untuk terus dirawat, dijaga dan
disemaikan kepada generasi penerus bangsa.
Saya menyambut baik penerbitan buku ini. Buku ini dapat menjadi
sebuah alternatif dan wahana baru dalam menampilkan wajah Islam
Indonesia yang ramah dan toleran. Dengan pengemasan dalam bentuk
yang memikat secara visual, diharapkan nilai-nilai keislaman dan BUKU 2 Islam, Perdagangan, Pasar Global
keindonesiaan yang penting dalam upaya memperkuat karakter bangsa
dapat terus lestari dan dapat diresapi dengan baik oleh generasi muda
bangsa. Akhirnya saya mengucapkan selamat membaca dan selamat
mengambil hikmah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
vii
Muhadjir Effendy