Page 11 - MAJALAHBELMAWA
P. 11
LAPORAN UTAMA
Keberhasilan penerapan proses penjaminan mutu internal perguruan tinggi akan berbanding lurus dengan nilai akreditasi institusi ataupun program studi perguruan tinggi. Dalam mengejar sistem penjaminan mutu eksternal PT oleh Badan Akreditasi Nasional PT, ujar Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Aris Junaidi, banyak PT yang tidak memperhatikan proses SPMI. Padahal, jika SPMI di institusi sudah berjalan, penilaian mutu eksternal yang dilakukan BAN-PT pun akan jauh terukur dibandingkan tanpa SPMI. Misalnya, di Universitas Muhamadiyah Solo setelah penerapan SPMI selama kurun tiga tahun terakhir akreditasi program studi A melonjak drastis “Dulu hanya 12 sekarang jadi 19. Ditargetkan empat tahun ke depan 50 persen. Artinya ada 27 prodi yang harus terakreditasi A. Ya ini bentuk penguatan di Sistem Penjaminan Mutu Internal” tutur Da’i
Pengalaman berbeda dialami oleh Universitas Petra, penerapan SPMI justru dilakukan ketika mayoritas program studi sudah terakreditasi A,
sehingga pada awalnya penerapan SPMI justru mendapatkan pertentangan dari pihak internal yang mempertanyakan urgensinya karena tanpa SPMI pun akreditasi sudah bagus “Karena begini, di Petra ini sebelum lembaga penjaminan mutu ini ada kebanyakan prodi kami itu 80% terakreditasi A.
Implementasi penjaminan mutu perguruan tinggi merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM- Dikti) yang terdiri dari dua bentuk penjaminan mutu yakni sistem penjaminan mutu internal (SPMI). SPMI diimplementasikan perguruan tinggi secara mandiri. Saat ini SPMI masih mengalami ketimpangan dalam pelaksanaan karena masing masing kapasitas PT berbeda-beda. Kondisi ini mendorong Direktorat Penjaminan Mutu Ditjen Belmawa mengimplementasikan sejumlah program antara lain program klinik SPMI. Klinik SPMI merupakan layanan bagi institusi perguruan tinggi agar lebih memahami SPMI dan SPM Dikti. Targetnya, program ini dapat membangun kesadaran budaya mutu.***(TEP/TMG/IFH)
BAHANA BELMAWA
11