Page 10 - MAJALAHBELMAWA
P. 10
LAPORAN UTAMA
Pendidikan tinggi yang baik, tentu direpresentasikan dengan mutu perguruan tinggi yang juga mumpuni. Oleh karena itu, faktor yang sangat menentukan pencapaian mutu sangatlah bergantung pada komitmen pimpinan institusi perguruan tinggi untuk meraih peningkatan mutu baik internal maupun eksternal.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Petra Djwantoro Hardjito di Surabaya saat menerima tim Bahana, mengungkapkan bahwa keberhasilan program penjaminan mutu sangatlah bergantung pada komitmen pimpinan perguruan tinggi. “Jadi memang komitmen dari pimpinan sangat tinggi. Karena itu, lembaga penjaminan mutu itu ada di bawah kendali rektor secara langsung” tutur Djwantoro.
Pendapat senada juga diungkapkan Wakil Rektor I bidang Akademik Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) Dr. M. Da’i, M.Si., Apt. yang melihat SPMI tidak bisa dilepaskan dari komitmen pemimpin puncak perguruan tinggi terhadap tata kelola organisasi yang baik “Nah itu yang kami terapkan untuk Sistem Penjaminan Mutu Internal kami. Kami punya istilahnya komitmen untuk menggunakan tata kelola yang baguslah untuk institusi” ungkap Da’i.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) membutuhkan proses yang tidak sebentar untuk terjadi internalisasi dan menjadi bagian dari budaya perguruan tinggi. Universitas Petra misalnya, SPMI pertama kali diawali karena keharusan adanya kebijakan akreditasi Dikti tahun 2007.
“Awalnya kami mendapatkan PHKI (program hibah kompetisi institusi) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kita mendapatkan program itu dari tahun 2010-2012. Nah, salah satu programnya itu penguatan penjaminan mutu” ujar Djwantoro, pria kelahiran Blora 10 Desember 1960.
Penjaminan mutu internal bersifat jangka panjang karena tidak bisa dilepaskan dari rencana strategis (renstra) perguruan tinggi. SPMI merupakan cara untuk meraih apa yang sudah direncanakan di Renstra perguruan tinggi. “Jadi sesungguhnya sederhana itu. Bahwa apa yang kami lakukan itu untuk mencapai apa yang ada di Renstra. Nah itu yang kemudian menjadi dasar bagaimana kami mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal” tutur Dai
10
BAHANA BELMAWA