Page 162 - Modul Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 162
153 Bahasa Indonesia
Guru : Masut, Masut! Kamu harus tahu, meskipun kita mempunyai ilmu hanya
sedikit, namun tetap harus diberikan kepada orang lain.
(Istri Masut masuk ke ruangan membawa teh hangat).
Istri Masut : Lebih baik kalau ngobrolnya, sambil minum teh hangat (menyodorkan
cangkir)
Guru : Bisa saja istri kamu, Ut.
42. Suasana yang tergambar pada drama tersebut adalah ….
a. santai
b. haru
c. gembira
d. tegang
e. sedih
Bacalah penggalan drama berikut dengan seksama!
Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia, kita hanya menjalani.
Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusukai, kau sudah ditakdirkan Tuhan punya
suami buta, tak adakah niatmu, tak adakah usahamu mengubah takdir itu? Sebab takdir
itu baru jatuh setelah manusia berusaha. Tina, kau bukan anakku jika kau tidak berani
melawan takdir yang pahit.
Tina : aku sudah berusaha. Abas juga sudah berusaha. Dan inilah hasilnya. Kami dapat
membelanjai diri untuk hidup sehari-hari
43. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan Ibu didasari oleh….
a. nasib merupakan takdir
b. usaha melawan takdir
c. pasrah menjalani takdir
d. pandangan mengenai takdir
e. takdir di tangan Tuhan
Brilian : Sekarang serahkan hp kalian, kami akan minta uang tebusan!!! (mendorong
Dimi masuk)
Dimi : Ka …ka … kami tidak bawa hp (gugup).
Brilian : Periksa kantongnya!!
Timmy : Siap, bos. (memeriksa kantong)
Markus: Ada gak? Ini tempat apa? (matanya melotot)
Timmy : Ruang menyimpan perkakas bekas (sambil meraba kantong si anak). Ini bos,
hpnya (mengeluarkan hp N.95).
Markus : Tanyakan nomor hp orang tuanya! Hubungi untuk minta tebusan!
Timmy : Siap, bos!
44. Latar kutipan tersebut adalah ….
a. gudang
b. kamar
c. garasi
153
Bahasa Indonesia