Page 61 - Modul Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 61

57     Bahasa Indonesia




                              Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama
                       panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas
                       berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tempat yang Insya Allah
                       mulia ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita –
                       manusia terbaik sepanjang zaman yakni Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga
                       dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin
                       Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit tentang apa itu haji
                       mabrur. Sebentar lagi kita akan bertemu dengan hari raya idul adha. Pada bulan tersebut
                       ada sebagian besar umat muslim yang merayakannya di tanah suci dengan berhaji dan
                       ada pula sebagian besar umat muslim yang merayakannya di tempat tinggalnya masing-
                       masing. Berkaitan dengan ibadah haji tentunya setiap jemaah haji ingin mencapai haji
                       mabrur. Apa itu haji mabrur?
                              Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. besabda,’’ Dan Haji mabrur tidak ada
                       balasan yang pantas baginya selain surga.’’ (Hr. Bukhari dan Muslim). Mabrur diambil
                       dari kata birrun yang artinya kebaikan. Asal katanya barra ya birru yang artinya berbuat
                       kebaikan atau kebajikan. Dalam teks hadis, diterimanya ibadah haji diistilahkan dengan
                       kata mabrur bukan dengan kata maqbul yang artinya diterima.
                              Dikatakan bahwa kata mabrur mencakup banyak arti, ada beberapa ayat atau
                       hadits yang menggunakan kata mabrur ini salah satunya adalah kata,’’ Birrul Walidain’’
                       yang mengandung arti berbuat kebajikan kepada orang tua. Kita memaknainya sebagi
                       ungkapan rasa syukur kepada orang tua yang telah berjuang keras dalam membesarkan
                       kita. Istilah berbuat kebajikan mengandung arti yang luas diantaranya tidak hanya
                       mencakup disini dan saat ini tapi juga berkaitan dengan masa depan.
                              Misalnya berbuat baik pada orang tua tidak hanya pada saat orang tua masih
                       hidup bahkan jika mereka telah meninggalkan dunia pun kita harus berbuat baik
                       kepadanya diantaranya dengan menjaga silaturahmi dengan kerabat dan saudara orang
                       tua.
                              Ada kalanya mereka yang berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji
                       tanpa disadari sering mengangungkan kakbah laksana Tuhan. Sementara kakbah hanya
                       berperan sebagai titik sentral pemersatu seluruh umat saat menunaikan ibadah haji di
                       tanah suci. Oleh karena itu kemabruran bukan hal yang terkait dengan tempat atau arah
                       seperti timur dan barat tetapi lebih dalam lagi berkaitan dengan pemilik timur dan barat
                       yaitu Allah Swt. (Zainur Rofieq, The Power Of Kabah)
                              Untuk meraih haji yang mabrur, rukun iman harus dijadikan landasan dalam
                       menunaikan ibadah haji. Ini artinya haji mambrur mensyaratkan kesalehan individu.
                       Kesalehan individu ini berkaitan dengan kualitas hubungan seseorang deng penciptanya.
                       Selain itu haji mabrur pun mensyaratkan kesalehan sosial diantaranya dengan bersikap
                       peka, peduli dan penolong terhadap orang-orang yang dipandang lebih lemah
                       daripadanya.
                              Kesalehan sosial ini salah satunya ditandai dengan keringanan hati untuk dapat
                       memberi atau menafkahkan sebagian harta yang dicintainya. Berkaitan dengan ini, Allah
                       Swt. berfirman,’’ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna,
                       sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
                       nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahui. (Ali Imran : 92).
                              Dari   Jabir,   Nabi   Muhammad   Saw.   bersabda,’’   haji   mabrur   tidak   akan
                       mendapatkan apa-apa kecuali surga. ‘’Para sahabatpun bertanya apakah haji mabrur itu



                                                                                                               57
                                                                                          Bahasa Indonesia
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66