Page 10 - E-book IPA Materi Sistem Ekskresi Manusia By Firliana Anisa
P. 10
Proses Pembentukan Urine
1. Tahap Filtrasi
Tahap filtrasi atau .proses penyaringan berlangsung di badan malpighi, dimana pada
proses tersebut glomerulus berperan sebagai alat penyaring. Pembentukan urine berawal
dari darah yang tersusun atas kapiler darah melalui arteri aferen ginjal yang masuk kedalam
glomerulus. Darah .masuk ke glomerulus mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi, hal
tersebut mendorong air dan zat-zat berukuran kecil keluar melalui pori-pori kapiler. Hal
tesebut menghasilkan cairan hasil penyaringan (fitrat). Filtrat terdiri dari urobirin, glukosa,
urea, asam amini, air, dan ion-ion seperti kalium, kalsium, natrium, dan klor. Selanjutnya
filtrat disimpan sementara di kapsula Bowman. Tetapi protein dan darah masih menetap
di kapiler darah dikarenakan tidak dapat menembus pori-pori glomerulus. Fitrat yang
terdapat pada kapsula Bowman disebut urine primer. Tahapan filtrasi ini .disebut dengan
tahapan pembentukan urine primer.
2. Tahap Reabsorpsi
Tahapan reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat sisa yang masih
diperlukan bagi tubuh yaitu, asam amino, glukosa, dan garam-garam. Proses ini terjadi di
Tubulus Kontortus Proksimal yang menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder
mengadung air, urea, urobilin, dan garam. Urobiline memberi warna pada urine,
sedangkan urea menimbulkan bau pada urine. Selanjutnya urine sekunder mengalir ke
lengkung Henle dan akan terus direabsorbsi sampai ke tubulus kontortus distal.
3. Tahapan Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengeluaran zat yang tidak dipergunakan dan tidak bisa
disimpan oleh tubuh. Tahap ini berlangsung di Tubulus Kontortus Distal, Pada tubulus
kontortus distal masih ada proses penyerapan air, klor, urea, dan ion natrium. Zat-zat sisa
tersebut telah tercampur dengan urine sekunder merupakan urine sesungguhnya Pada tubula
kolekta urine dikumpulkan kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal) dan menuju
kandung kemih melalui ureter. Urine yang dikeluarkan melalui ureter memiliki komposisi
96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, amonia, asam ureat dan sisa substansi lainnya. Urine
sesunggahnya ditempatkan pada penyimpanan sementara yaitu pada Kandung kemih.
5