Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 119
7.300 PEKERJA MIGRAN INDONESIA TERTAHAN DI MALAYSIA, BP2MI USUL
DIPULANGKAN PAKAI KAPAL
PADANG, -Sebanyak 7.300 pekerja migran Indonesia di Malaysia tertahan dan menunggu
pemulangan setelah menjalani tahanan keimigrasian pemerintah setempat.
Pekerja tersebut rata-rata bermasalah dalam hal keimigrasian seperti dokumen tidak lengkap,
izin sudah habis dan lainnya.
"Per Juni ini ada 7.300 pekerja migran Indonesia yang harus dipulangkan setelah menjalani masa
tahanan keimigrasian," kata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
Benny Rhamdani kepada Kompas.com, Senin (7/6/2021) di Padang.
Benny datang ke Padang bersama anggota DPR RI Komisi IX Suir Syam dalam rangka sosialisasi
UU No.18 tahun.2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Benny mengatakan pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk membawa pulang
pekerja migran itu sekaligus dengan menggunakan kapal.
"Saya tawarkan saat rapat dengan DPR RI agar mereka dijemput langsung ke Malaysia dengan
menggunakan kapal. Mereka adalah anak-anak bangsa yang perlu kita lindungi," kata Benny.
Benny mengatakan 7.300 pekerja itu merupakan jumlah per Juni 2021 ini dan kemungkinan di
bulan berikutnya bisa bertambah.
"Masih ada yang menunggu putusan pengadilan Malaysia. Bulan-bulan berikutnya tentu
bertambah," kata Benny.
Sementara Anggota DPR RI Komisi IX, Suir Syam mengatakan pihaknya sudah pernah
berkunjung ke Malaysia bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia membicarakan persoalan
tersebut.
"DPR sudah sampai ke Malaysia. Menemui Perdana Menteri, perwakilan kita di sana," kata Suir
Syam.
Suir Syam menyebutkan pihaknya sudah mendesak pemerintah untuk mengamankan dan
memulangkan pekerja migran Indonesia tersebut.
"Kita sudah desak pemerintah melalui kementerian terkait untuk segera mengambil tindakan
mengamankan dan memulangkan mereka," kata Suir Syam.
Politisi asal Sumatera Barat itu menyebutkan ada sebagian dari pekerja migran itu asal Sumatera
Barat.
"Ada juga dari Sumbar dan kita sedang mendatanya," kata Suir Syam.
118