Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 77
SUMBAR DAPAT RP23,1 MILLIAR DARI REMITANSI PEKERJA MIGRAN
Remitansi atau kiriman devisa dari pekerja migran Sumatera Barat di luar negeri diperkirakan
mencapai Rp23,1 milliar per tahun dengan estimasi besar kiriman Rp2,4 juta sebulan.
"Secara nasional remitensi dari pekerja migran ini yang terbesar kedua setelah migas yaitu
sekitar Rp159 triliun. Sebanyak Rp23,1 miliar masuk ke Sumbar," kata Ketua Badan Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Padang, Senin.
Ia mengatakan angka itu berdasarkan jumlah minimal tenaga migran asal Sumbar yang
diberangkatkan ke luar negeri selama tiga tahun terakhir dikalikan 12 bulan dikalikan estimasi
jumlah kiriman sebanyak 40 persen dari minimal pendapatan sebulan yaitu Rp2,4 juta.
"Data tiga tahun terakhir, paling sedikit warga Sumbar yang dikirim sebagai pekerja migran ke
luar negeri paling sedikit 804 orang. Bahkan ada satu tahun yang pernah 1.300 orang," katanya.
Ia mengatakan data itu diambil dari data resmi BP2MI sementara jumlah ril pekerja migran di
luar negeri itu diperkirakan bisa dua atau tiga kali lipat dari data resmi.
"Mereka yang tidak tercatat itu rata-rata berangkat secara ilegal menggunakan jasa sindikat
penempatan tidak berizin," katanya.
Menurut dia, jika semua pekerja migran asal Sumbar itu berangkat melalui jalur resmi maka
remitansi yang diterima Sumbar juga bisa meningkat tiga kali lipat atau Rp69,3 miliar setahun.
"Ini yang menjadi salah satu fokus kita yaitu memerangi sindikat dan mafia penempatan tenaga
kerja ilegal di luar negeri ini karena yang berangkat secara ilegal itu rentan bermasalah," katanya.
Kekerasan fisik, kekerasan seksual hingga perkosaan oleh majikan atau gaji yang tidak
dibayarkan menjadi permasalahan yang kerap kali dihadapi pekerja migran ilegal itu." katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam mengatakan pihaknya mendorong perlindungan maksimal
bagi pekerja migran Indonesia karena kasus-kasus kekerasan pada mereka masih kerap terjadi.
Selain itu ia juga meminta agar Balai Latihan Kerja (BLK) dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
menciptakan tenaga kerja yang siap untuk pasar kerja luar negeri.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin memanfaatkan
peluang kerja luar negeri tersebut.
Ia menyebut pelatihan-pelatihan sudah dilaksanakan pihak terkait dan pengiriman tenaga kerja
ke luar negeri tetap dilaksanakan.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memaksimalkan potensi ini," ujarnya.
76