Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 149

Ringkasan

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
              Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) melakukan
              masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online sebagai salah satu upaya
              Kemnaker untuk menambah jumlah perusahaan yang melakukan WLKP secara online. Masifikasi
              WLKP secara online ini dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan yang menyampaikan
              WLKP online melalui Sisnaker belum sesuai harapan.



              KEMNAKER LAKUKAN MASIFIKASI WLKP ONLINE

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
              Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) melakukan
              masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online sebagai salah satu upaya
              Kemnaker untuk menambah jumlah perusahaan yang melakukan WLKP secara online.

              Masifikasi WLKP secara online ini dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan yang
              menyampaikan WLKP online melalui Sisnaker belum sesuai harapan.

              "Kami  akan  masifikasi  WLKP  online  melalui  program  yang  telah  diluncurkan  oleh  Kemnaker
              adalah penyebaran informasi melalui video digital dan advetorial," kata Dirjen Binwasnaker dan
              K3, Haiyani Rumondang melalui Siaran Pes yang diterima RRI, Jumat (16/7/2021).
              Menurut  Haiyani,  video  digital  dan  advertorial  tersebut  akan  ditampilkan  di  beberapa  media
              online yang telah dipilih oleh Kemnaker, juga di platform Media sosial Facebook dan Instagram.

              Video himbauan WLKP Online yang disampaikan oleh Menaker, akan ditayangkan di beberapa
              titik Videotron di wilayah Jabodetabek yang sudah ditentukan

              "Sedangkan video tutorial WLKP Online akan disunting ke dalam aplikasi sistem Ketenagakerjaan
              untuk mempermudah stakeholder mendaftarkan dan melaporkan WLKP Online ke dalam sistem,"
              jelasnya.

              Haiyani  menjelaskan  berdasarkan  UU  Nomor  7  Tahun  1981  tentang  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan (WLK) setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara tertulis
              pada saat mendirikan, menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan atau membubarkan
              perusahaan.

              "Perusahaan wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis, mengenai ketenagakerjaan kepada
              Menteri atau Pejabat yang telah ditunjuk," ujarnya.

              Haiyani mengatakan dengan melakukan WLK secara teratur, maka perusahaan dapat melihat
              indikasi apakah program kesejahteraan karyawan sudah tercapai. Hal ini karena sebelum WLK
              diterima dan disahkan, ada syarat-syarat terkait program kesejahteraan karyawan di perusahaan
              yang harus dilengkapi oleh perusahaan.

              "Misalnya apakah perusahaan sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan
              dan Jaminan Sosial Dalam Hubungan Kerja di Luar Jam Kerja (JSHK). Itulah mengapa Wajib
              Lapor  Perusahaan  Online  dapat  menjadi  indikator  apakah  perusahaan  telah  melaksanakan
              program kesejahteraan bagi karyawan secara baik," tuturnya.

              Dirjen Haiyani menegaskam sesuai pasal 10 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 1981, bagi perusahaan
              yang belum atau lalai mendaftar WLKP secara online, akan dikenakan sanksi kurungan selama-
              lamanya tiga bulan atau denda setinggi-tingginya Rp1juta.


                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154