Page 250 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 250
untuk bersama mengambil tanggung jawab bagi para pekerjanya melaksanakan program
vaksinasi gotong royong sesuai Permenkes Nomor 10 tahun 2021 tentang vaksinasi gotong
royong.
Walau demikian, lanjut Muhammad Rudi, untuk mencapai atau memberikan dampak yang positif
pada pertumbuhan ekonomi di Batam, jumlah vaksinasi harus dipenuhi dengan target mencapai
70 persen hingga akhir Juli nanti.
"Melihat antusias masyarakat yang ingin divaksin, kita optimistis mampu mencapai target
sasaran vaksinasi dan kolaborasi dengan dunia usaha mampu menyelesaikan pandemi ini," ujar
Muhammad Rudi yang juga merupakan Walikota Batam.
Muhammad Rudi selama ini gencar melakukan peninjauan kegiatan vaksinasi di beberapa tempat
di Kota Batam, di antaranya peninjauan vaksinasi bagi para pekerja, seperti di PT Paxocean, PT
Volex Indonesia, PT Sat Nusa Persada, Kawasan industri Batamindo dan Kawasan Industri Panbil.
Peninjauan ini dimaksud untuk memastikan vaksinasi Covid-19 di Batam berjalan lancar agar
dapat menciptakan kekebalan komunitas dari Covid-19.
Program vaksinasi bagi pekerja industri juga mendapat tanggapan positif dari Himpunan
Kawasan Industri Kepri. Koordinator Wilayah Batam dan Karimun HKI, Tjaw Hioeng,
mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pimpinan daerah di Kepri dan Batam yang telah
memperjuangkan bagi pekerja sehingga dapat dilakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin
pemerintah.
Program vaksinasi ini sangat berperan penting dalam peningkatan herd immunity di Kota Batam,
yang mana target dari pimpinan daerah pada akhir Juli 2021 dapat tercapai 70%. Ini sangat
bagus untuk meningkatkan rasa percaya diri dan rasa aman dari Covid-19.
Dikatakan Tjaw Hioeng, HKI mendukung program vaksinasi tersebut. Bersama Disnaker dan
Dinkes, HKI menyampaikan data dari setiap pengelola kawasan industri yang akan melaksanakan
vaksinasi di wilayah perusahaan masing-masing.
"Sampai saat ini sudah sekitar 75% dari pekerja industri telah mendapatkan vaksinasi dosis
pertama, walaupun kadang-kadang agak sulit menjadwalkan kegiatan ini karena perusahaan
sedang kebanjiran order akibat lockdown di beberapa negara pesaing kita," ujar Tjaw Hioeng.
Tjaw Hioeng juga mengatakan, HKI tetap optimis dan berharap ke depan industri di Batam dan
Kepri terus berjalan meski dalam masa pandemi. Harapan ini cukup berdasar melihat data BPS,
ekspor dari Kepri maupun Batam cukup bagus dan signifikan, bahkan dalam kurun waktu 5 tahun
ke belakang.
"Ini menggambarkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini justru ekspor kita naik. Kepri pada
periode Januari sampai dengan Mei 2021 naik sekitar 32.06% dari periode yang sama di tahun
2020. Dan Batam periode pada periode Januari sampai dengan Mei 2021 naik sekitar 18% dari
periode sebelumnya. Ini disebabkan banyak negara yang melakukan lockdown sehingga orderan
dari sister company mereka di negara-negara tersebut dialihkan ke Batam. Kita juga berterima
kasih kepada BP Batam yang terus memantau perusahaan-perusahaan industri agar tetap
menjalankan Prokes yang ketat di masa pandemi ini," pungkas Tjaw Hioeng.
249