Page 16 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 OKTOBER 2019
P. 16
aturan ketenagakerjaan yang ada saat ini tanpa ada perubahan untuk mengikuti
perkembangan zaman tentunya tidak baik juga. Karena investasi yang masuk hanya
investasi padat modal saja, bukan padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja
lebih besar," katanya kepada Haryadi menjelaskan selama 10 tahun terakhir invetasi
asing yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan. Namun,
peningkatan tersebut tidak diiringi oleh peningkatan penyerapan tenaga kerja
lantaran sebagian besar investasi asing yang masuk adalah investasi padat modal
yang minim penyerapan tenaga kerja.
Investasi Asing Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada
2010 setiap Rp1 triliun investasi asing yang masuk ke Tanah Air mampu menyerap
5014 tenaga kerja baru. Adapun pada 2018, setiap Rp 1 triliun investasi asing hanya
mampu menyerap 1700 tenaga kerja baru.
"Investasi padat modal terus menerus masuk, pertumbuhan ekonomi tetap akan
kencang, tapi yang menikmati hanya kelas menengah keatas saja nantinya.
Ketimpangan semakin besar dan tentunya akan semakin berbahaya, buruh harusnya
memahami hal ini," tegasnya.
Lebih lanjut Haryadi menjelaskan bahwa revisi aturan ketenagakerjaan harus segera
diwujudkan agar investasi padat karya kembali masuk ke Indonesia dan menyerap
penduduk miskin yang jumlahnya saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik
mencapai 25,4 juta orang.
Selain itu, diharapkan pula revisi aturan ketenagakerjaan tersebut sumber daya
manusia (SDM) yang ada di Tanah Air kualitasnya dapat ditingkatkan, baik dari sisi
produktivitas, intelektual, hingga kesejahteraan.
Revisi aturan ketenagakerjaan menurut Haryadi merupakan salah satu hal yang
dibutuhkan agar Indonesia bisa menikmati berkah dari bonus demografi. Pada 2030-
2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni penduduk
Page 15 of 161.