Page 23 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 OKTOBER 2019
P. 23
perkembangan zaman tentunya tidak baik juga. Karena investasi yang masuk hanya
investasi padat modal saja, bukan padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja
lebih besar," katanya Selasa, 1 Oktober 2019.
Haryadi menjelaskan selama 10 tahun terakhir invetasi asing yang masuk ke
Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan. Namun, peningkatan tersebut
tidak diiringi oleh peningkatan penyerapan tenaga kerja lantaran sebagian besar
investasi asing yang masuk adalah investasi padat modal yang minim penyerapan
tenaga kerja.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2010 setiap Rp
1 triliun investasi asing yang masuk ke Tanah Air mampu menyerap 5014 tenaga
kerja baru. Adapun pada 2018, setiap Rp 1 triliun investasi asing hanya mampu
menyerap 1700 tenaga kerja baru.
"Investasi padat modal terus menerus masuk, pertumbuhan ekonomi tetap akan
kencang, tapi yang menikmati hanya kelas menengah keatas saja nantinya.
Ketimpangan semakin besar dan tentunya akan semakin berbahaya, buruh harusnya
memahami hal ini," katanya.
Haryadi melanjutkan bahwa revisi aturan ketenagakerjaan harus segera diwujudkan
agar investasi padat karya kembali masuk ke Indonesia dan menyerap penduduk
miskin yang jumlahnya saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencapai
25,4 juta orang.
Selain itu, diharapkan pula revisi aturan ketenagakerjaan tersebut sumber daya
manusia (SDM) yang ada di Tanah Air kualitasnya dapat ditingkatkan, baik dari sisi
produktivitas, intelektual, hingga kesejahteraan.
Revisi aturan ketenagakerjaan menurut Haryadi merupakan salah satu hal yang
dibutuhkan agar Indonesia bisa menikmati berkah dari bonus demografi. Pada 2030-
Page 22 of 161.