Page 157 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 157

SUKU BUNGA KPR MLT PEKERJA DIPATOK 7 PERSEN, BTN: ITU PALING MURAH!

              JAKARTA  --  Bank  penyalur  manfaat  layanan  tambahan  (MLT)  perumahan  menetapkan  suku
              bunga sebesar 7 persen untuk pekerja yang ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
              lewat  dana  investasi  program  Jaminan  Hari  Tua  (JHT).  Direktur  Utama  PT  Bank  Tabungan
              Negara (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo mengatakan penetapan suku bunga KPR yang relatif
              rendah itu diharapkan dapat menaikan realisasi pembangunan unit rumah lewat program JHT
              tersebut. Langkah itu menyusul rendahnya pembangunan unit rumah pekerja dari program yang
              telah dicanangkan sejak 2017 itu.

              "Untuk diambil hari ini bunganya 7 persen selama 30 tahun, saya kira itu paling murah untuk
              bunga komersil. Rata-rata saya kira perbankan 30 tahun itu jarang, paling tidak bunganya 9
              sampai 13 persen bervariasi, untuk 7 persen belum ada," kata Haru saat mengadakan konferensi
              pers, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

              Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  17/2021,  besaran  KPR  yang  diberikan
              kepada peserta paling banyak sebesar Rp500 juta. Selain KPR, pekerja juga dapat memperoleh
              manfaat  pinjaman  uang  muka  perumahan  (PUMP)  dengan  angka  maksimal  Rp150  juta.
              Belakangan,  Kemenaker  menambahkan  manfaat  pinjaman  renovasi  perumahan  (PRP)  yang
              dipatok  mencapai  Rp200  juta.  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan
              bersama dengan Bank Penyalur, kata Haru, telah bersepakat untuk mendasarkan suku bunga
              pinjaman dari pekerja itu merujuk pada Bank Indonesia Repo Rate 7 hari atau BI 7 Day Reverse
              Repo Rate.

              "Kami sudah sepakat untuk mendasarkan bunga ini betul betul berdasarkan pada Bank Indonesia
              Repo Rate 7 hari. Jadi kalau ini turun terus kondisi moneter bagu bisa kita transaksikan di sektor
              riil kreditnya juga murah," kata dia.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  memberikan  sejumlah  kemudahan  baru  bagi
              pekerja untuk memiliki rumah lewat fasilitas pembiayaan perumahan yang dibiayai dari dana
              investasi program jaminan hari tua atau JHT. Kemudahan baru fasilitas pembiayaan itu tertuang
              dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  17/2021  yang  baru  diundangkan  pada  29
              September 2021.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK)
              Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan kementeriannya mengevaluasi kembali sejumlah
              fasilitas pembiayaan yang ada pada manfaat layanan tambahan (MLT) program JHT. Alasannya,
              realisasi penyaluran MLT perumahan bagi pekerja atau buruh mengalami penurunan yang drastis
              selama tiga tahun terakhir.

              "Sejak 2017 MLT ini sudah ada tetapi kenapa kok kurang banyak yang menggunakannya, kami
              mengevaluasi diri ternyata pemerintah kurang mensosialisasikan kepada pekerja, selain itu daya
              tarik MLT juga kurang karena bunga terlalu tinggi jadi apa bedanya dengan KPR biasa," kata
              Putri saat mengadakan konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

              Lewat  evaluasi  yang  termaktub  dalam  Permenaker  itu,  Putri  mengatakan,  kementeriannya
              memberikan keringanan bunga pinjaman yang relatif dapat bersaing dengan program KPR dari
              swasta. Selain itu, pekerja yang sudah menggunakan program KPR dapat pindah ke MLT untuk
              melanjutkan  pembiayaan  rumah  mereka.  Adapun  berdasarkan  data  milik  Kementerian
              Ketenagakerjaan,  realisasi  penyaluran  MLT  perumahan  bagi  pekerja  atau  buruh  mengalami
              penurunan yang signifikan hingga 2020. Pada 2017, realisasi MLT perumahan tercatat sebanyak
              658 unit lalu meningkat menjadi 1.385 unit pada 2018. Pada 2019, realisasi penyaluran MLT
              perumahan  malah  turun  drastis  di  posisi  398  unit.  Puncaknya  selama  pandemi  tahun  lalu,
              realisasi penyaluran MLT hanya 82 unit.

                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162