Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JANUARI 2021
P. 18

KEMNAKER BERKOMITMEN TERUS LINDUNGI PEKERJA PEREMPUAN

              Pemberdayaan  dan  perlindungan  perempuan  di  bidang  ketenagakerjaan  sangat  penting.
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  telah  melaksanakan  tiga  aspek  kebijakan  untuk
              melindungi pemenuhan hak para pekerja perempuan. Semua ini menjadi komitmen Kemnaker.

              "Dalam memberikan perlindungan terhadap pekerja perempuan, Kemnaker telah melaksanakan
              tiga aspek kebijakan," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa
              (5/1).

              Pertama, tambah Menaker, kebijakan protektif dengan melindungi pekerja perempuan terkait
              fungsi reproduksi. Kedua, kebijakan kuratif dengan melarang pemutusan hubungan kerja (PHK)
              bagi pekerja perempuan yang tengah menikah, hamil atau melahirkan.

              "Ketiga,  kebijakan  nondiskriminatif  yaitu  melindungi  pekerja  perempuan  terhadap  praktik
              diskriminasi dan ketidakadilan gender dalam semua aspek di tempat kerja Selama tahun 2020,"
              imbuhnya.

              Di sisi lain, lanjut Menaker, terdapat tantangan bagi pekerja perempuan yang harus menjadi
              perhatian semua pihak. Pertama,yakni kurangnya keterwakilan suara pekerja perempuan dalam
              pengambilan keputusan, sehingga hak pekerja perempuan kurang dipedulikan.

              Kedua,yaitu  kurangnya  peluang  karier  dan  dukungan  bagi  pekerja  perempuan  untuk
              berkembang. Ketiga,, yaitu kurangnya perlindungan dan jaminan bagi keselamatan, kesehatan,
              dan kesejahteraan, seperti diskriminasi upah, kekerasan, pelecehan, kurangnya alat pelindung
              diri untuk bekerja, dan tidak dipenuhinya hak jaminan sosial bagi pekerja perempuan.

              "Ketiga aspek di atas merupakan tantangan bagi kita semua dalam upaya melindungi pekerja
              perempuan saat ini," jelasnya.
              Lebih jauh, Menaker menyebut pemberdayaan pekerja perempuan akan berkontribusi melalui
              perekonomian. Hal tersebut jadi salah satu kunci meraih bonus demografi melalui peningkatan
              produktivitas dari besarnya jumlah penduduk usia kerja.

              Dia memjamin pemerintah Indonesia melalui Kemnaker terus berkomitmen melindungi pekerja
              perempuan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya. Kemnaker, lanjut dia,
              telah membina dan mengawasi norma kerja perempuan di perusahaan serta memberi bantuan
              teknis baik kepada pelaku usaha maupun pekerja di 96 perusahaan.
              "Kemnaker  juga  melakukan  bimbingan  teknis  yang  melibatkan  peserta  dari  unsur  pengawas
              ketanagakerjaan,  manajemen  perusahaan,  dan  pekerja.  Kemudian  membuat  dan
              mengembangkan  Sistem  Perlindungan  Tenaga  Kerja  Perempuan  dari  Diskriminasi  (SI  LINA
              NAKER PD) yang berbasis IT," terangnya.
              Menaker menekankan upaya melindungi pemenuhan hak-hak pekerja perempuan tidak dapat
              terwujud hanya oleh pemerintah. Butuh komitmen dan upaya konkret dari seluruh pihak terkait,
              mulai dari pekerja dan serikatnya, pengusaha, hingga masyarakat luas.

              "Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi melindungi pekerja perempuan demi
              masa depan Indonesia yang lebih baik," tandasnya. ruf/N-3.









                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23