Page 268 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 268
Margo menambahkan kenaikan upah juga dialami buruh bangunan pada September, yaitu
sebesar 0,01% atau Rp91.226 per hari jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sedangkan
upah riil buruh bangunan pada September sebesar Rp85.630 per hari atau naik 0.05% jika
dibandingkan dengan Agustus 2021.
Upah nominal buruh tani ialah rerata upah harian yang diterima sebagai balas jasa pekerjaan
yang dilakukan. Upah riil buruh tani juga menggambarkan daya beli dari pendapatan yang
mereka terima, sedangkan upah riil buruh bangunan ialah perbandingan upah nominal buruh
bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Dalam menanggapi hal itu, guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar menilai
peningkatan rerata upah harian buruh tani sebesar 0,11% tidak serta-merta membuat
kesejahteraan petani meningkat.
"Kenaikan tersebut tidak signifikan. Bila dihitung nominal hanya sekitar Rp57.000 atau Rp 1,7
juta per bulan. Kesejahteraan pekerja atau buruh tani tidak meningkat dengan nominal seperti
itu," ujar Hermanto.
Menurut dia. ada dua hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
petani. Pertama, dengan meningkatkan produksi usaha tani melalui produktivitas dan intensitas
tanam. Kedua, dengan cara menjaga kestabilan harga yang diterima petani antara lain
meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas hasil usaha tani.
Hal ini dilakukan dengan mengembangkan rantai pasok komoditas hasil produksi petani dibantu
teknologi digital dan pengembangan industri pengolahan hasil usaha tani.
Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengusulkan pemerintah memikirkan upah
minimum untuk petani layaknya upah minimum yang berlaku untuk pekerja.
"Berapa pun naiknya bila nilai dasarnya tidak diubah, buruh tani tetap hidup sengsara," tandas
Entang, kemarin. (Des/X-3)
267