Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2021
P. 16
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut, saat ini buruh yang
telah mengikuti program vaksinasi Gotong Royong kurang dari 5%. Beberapa perusahaan masih
negosiasikan dengan buruh untuk terkait beberapa cost yang dialokasikan untuk buruh dialihkan
untuk vaksinasi.
Padahal, pemerintah dan pebisnis sepakat vaksin gratis diberikan. Makanya, Said menyebut sulit
memberikan tambahan biaya ke perusahaan untuk selenggarakan vaksinasi gotong-royong.
"Sebaiknya digratiskan. Beratkan bagi perusahaan, gilirannya nanti justru akan menekan
kesejahteraan buruh," katanya.
Beban perusahaan jika harus menanggung vaksinasi buruh dan keluarga yang jumlahnya jika
ditotal bisa mencapai 130 juta orang. "Jika harga vaksin gotong royong Rp 800.000 dikalikan
130 juta, dana harus disediakan pengusaha sudah Rp 104 triliun," katanya.
Hanya Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franeiscus Welirang tak mempermasalahkan
ini. Ia menilai pelaksanaan vaksinasi gotong royong sebaiknya tetap dilanjutkan. Tapi, ia tidak
setuju jika vaksinasi Gotong Royong ini dijual ke individu karena mekanisme kontrolnya sulit dan
membuka pintu korupsi.
Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja juga sepakat program vaksinasi gotong royong
dilanjutkan agar mempercepat herd imrnunity. BCA mengklaim telah melaksanakan vaksinasi
Gotong Royong hingga 12.500 karyawan dan keluarga.
Melihat polemik ini, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah
merevisi aturan vaksinasi Gotong Royong dan mengembalikan vaksinasi program berlaku gratis
bagi semua lapisan masyarakat Indonesia.
15