Page 209 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 209
Airlangga mencatat, per 25 September 2020 pukul 09.00 WIB, jumlah pendaftar melalui situs
program Kartu Prakerja mencapai 30.044.167 orang atau hampir enam kali lipat dibandingkan
dengan kuota penerima tahun 2020. Jumlah pendaftar yang besar dan mencakup semua
kabupaten/kota dalam waktu kurang dari 7 bulan ini tidak hanya mengindikasikan minat
dan/atau kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap program, namun juga akses masyarakat
terhadap program yang mudah.
"Pendaftaran yang mudah ini sangat penting untuk memberikan akses yang luas bagi masyarakat
terhadap aneka pelatihan dalam rangka mendukung cita-cita SDM Unggul, Indonesia Maju,"
ujarnya.
Ditambahkannya, Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun
2020, setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan
pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini,
maka kepesertaannya akan dicabut.
Cabut Kepesertaan 189.436 Orang Hingga hari ini telah ada 189.436 orang yang dicabut
kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Kartu Prakerja gelombang
1-9 yang berjumlah 5.480.918 orang. Dari pencabutan kepesertaan ini, sejumlah
Rp672.497.800.000 telah dikembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Komite Cipta
Kerja akan memutuskan berapa dan kapan dana yang kembali ke RKUN ini akan dipulihkan dan
dialokasikan kepada peserta lainnya.
Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk
mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja
Indonesia. Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik, namun 16 angka unik seperti dalam
kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan. Sasaran penerima Kartu
Prakerja adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah.
Guna merespon dampak pandemi COVID-19, Kartu Prakerja bersifat semi-bansos. Setiap
penerima Kartu Prakerja mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca-
pelatihan sebesar Rp2,4 juta. Insentif tersebut dibayarkan secara bertahap dalam waktu 4 bulan
dengan besaran Rp600 ribu setiap bulannya, serta insentif pasca-survei maksimal sebesar Rp150
ribu untuk 3 survei.
[did]
208