Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 225

Selain  soal  TKA  tersebut,  Mulyanto  juga  mendesak  Pemerintah  untuk  terus  mengevaluasi
              pelaksanaan  program  hilirisasi  nikel  ini.  Jangan  sampai  nilai  tambah  dan  efek  pengganda
              (multiflyer effect) yang konkret dari program ini jauh dari apa yang dijanjikan Pemerintah.

              "Hal ini dapat mengecewakan masyarakat, apalagi setelah adanya pelarangan ekspor bijih nikel
              dan soal harga jual bijih nikel (HPM) pada industri smelter, yang sempat bermasalah.

              Hilirisasi nikel ini adalah program yang bagus, agar kita tidak mengekspor bahan mentah, tetapi
              bahan jadi dengan nilai tambah tinggi. Dengan demikian, penerimaan negara akan meningkat.

              Selain itu dengan pengoperasian industri smelter ini akan menyerap banyak tenaga kerja lokal.
              Serta manfaat sosial-ekonomi lainnya. Namun, kalau prakteknya yang terjadi, bahwa produk
              yang dihasilkan hanyalah nikel setengah jadi dengan nilai tambah rendah serta maraknya TKA
              berkualifikasi  kasar.  Tentu  ini  akan  mengecewakan  kita.  Ini  tidak  sesuai  dengan  harapan,"
              tandasnya.

              Untuk diketahui sebanyak 80% yang dihasilkan industri smelter nasional adalah bahan setengah
              jadi  feronikel  yang berkadar  rendah  (NPI).  Hanya  20%  hasilnya berupa  stainless  steel  (SS).
              Karena itu nilai tambah industri smelter ini hanya mencapai 3-4 kali dari bahan mentahnya. Tidak
              sebesar 19 kali sebagaimana yang dijanjikan Pemerintah bila yang dihasilkan adalah bahan jadi
              hasil fabrikasi siap pakai.
              Nikel setengah jadi inilah yang diekspor ke perusahaan induk untuk diolah menjadi barang jadi.
              Tidak  heran  kalau  beberapa  pihak  menduga  bahwa  praktek  program  hilirisasi  ini  lebih
              menguntungakn  pihak  asing  karena  mereka  mendapatkan  jaminan  pasokan  konsentrat  nikel
              dengan harga murah dan memperoleh nilai tambah tinggi dari proses fabrikasi nikel setengah
              jadi  menjadi  barang  jadi.  Sementara  masyarakat  dilarang  mengekspor  nikel  mental  yang
              harganya tinggi di luar.

              "Karenanya,  pemerintah  harus  dengan  sungguh-sungguh  mengevaluasi,  memperbaiki  dan
              meningkatkan program hilirisasi ini," tandas Mulyanto. (Jak).




































                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230