Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 15

Di sisi lain, kata Andri, tidak sedikit karyawan yang memilih untuk merahasiakan telah terinfeksi
              virus corona karena takut kehilangan pekerjaan. Andri menjamin kekhawatiran itu tidak akan
              terjadi. Untuk itu, Disnaker telah membuka layanan informasi dan pengaduan jika ada karyawan
              yang dipecat oleh perusahaan karena terinfeksi Covid-19.

              Berdasarkan data pemerintah DKI Jakarta, di Ibu Kota terdapat 90 kluster perkantoran dengan
              total 459 kasus paparan Covid-19. Angka ini meningkat sejak penerapan pembatasan sosial
              berskala besar (PSBB) transisi. Kantor yang menjadi kluster pun beragam, dari kementerian,
              lembaga/  badan,  badan  usaha  milik  negara,  kepolisian,  kantor  pemerintahan,  hingga
              perusahaan swasta.

              Untuk mencegah penyebaran wabah di perkantoran, Gubernur Anies Baswedan menegaskan
              bakal memperketat pengawasan protokol kesehatan. Bahkan Anies mengancam memberikan
              denda progresif kepada perusahaan yang secara berulang melanggar aturan. Pemberlakuan
              denda progresif ini masih mengacu pada Peraturan Gubernur Jakarta Nomor 51 Tahun 2020
              tentang Pelaksanaan PSBB pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

              Denda  progresif  itu  mulai  berlaku  pada  masa  perpanjangan  ketiga  PSBB  transisi  fase  I.
              Pemerintah  berencana  menggandeng  TNI  serta  Polri  dalam  pengawasan,  pemeriksaan,  dan
              pendisiplinan  protokol  kesehatan.  "Pelanggar  nantinya  juga  akan  diumumkan  resmi  di  situs
              kami, lengkap dengan keterangan pelanggaran dan penindakannya," katanya Anies, pekan lalu.

              Munculnya kluster perkantoran ini sempat dikritik oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan
              Rakyat Daerah Jakarta. Mereka menilai pelanggaran protokol kesehatan di perusahaan sering
              terjadi karena pengawasan terlalu longgar.

              Andri  mengatakan  Disnaker  sebenarnya  telah  berupaya  maksimal  mengawasi  perkantoran.
              Namun jumlah tenaga pengawas tidak sebanding dengan obyek yang harus diawasi. Saat ini
              Dinas hanya memiliki 58 personel yang khusus memantau perusahaan. Jumlah itu dibagi ke
              dalam lima tim. Sedangkan obyek yang harus diawasi mencapai 78.946 perusahaan. "Satu tim
              ditargetkan memeriksa 3-4 perusahaan per hari," kata Andri.

              Andi  meminta  semua  perusahaan  juga  berpartisipasi  mengawal  protokol  kesehatan  dengan
              memaksimalkan  fungsi  Satgas  Covid-19  di  lingkup  internal  masing-masing.  Dalam  Surat
              Keputusan  Kepala  Disnaker  Nomor  1477  Tahun  2020  disebutkan  bahwa  setiap  perusahaan
              harus membentuk satgas penanganan Covid-19. Satgas inilah yang berperan menyiapkan dan
              menerapkan protokol Covid-19 di setiap perkantoran.

              Anggota  Fraksi  Partai  Gerindra  DPRD  Jakarta,  Syarif,  menyarankan  pemerintah  DKI  ikut
              melibatkan  Forum  Kewaspadaan  Dini  Masyarakat  hingga  Karang  Taruna  untuk  mengawasi
              protokol kesehatan di perkantoran. Sebab, menurut dia, pelibatan TNI dan polisi masih belum
              cukup  untuk  membantu  mengawasi  protokol  kesehatan.  "Mereka  bisa  bantu  mengawasi
              aktivitas perkantoran di dekat permukiman," kata Syarif.

              Caption:

              Petugas melayani pengurusan perizinan usaha dengan menerapkan protokol kesehatan di ruang
              Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat di gedung BKPM, Jakarta, 23 Juli lalu.

              Petugas Damkar menyemprotkan cairan disinfektan di gedung DPRD DKI Jakarta, 29 Juli lalu.









                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20