Page 51 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2021
P. 51

Anwar yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan hal tersebut pada
              pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota G20 (G20 Labour and Employment Ministers'
              Meeting/G20-LEMM) di Catania, Italia.

              Menurut  Anwar,  dalam mencapai  target  SDGs  tersebut,  masing-masing  negara  anggota  G20
              dapat  berkontribusi  dengan  cara  melaksanakan  komitmen-komitmen  yang  sudah  disepakati
              dalam  deklarasi  Menteri  Ketenagakerjaan  G20  terkait  tiga  isu  prioritas Presidensi  Italia  yaitu
              pertama, penciptaan pekerjaan yang lebih baik (decent) dan setara bagi pekerja perempuan.
              Kedua,  penyesuaian sistem  perlindungan  sosial yang  adaptif  dengan perubahan  dunia kerja.
              Ketiga, memastikan pekerjaan digital (platform) dan teleworking yang tetap mengedepankan
              aspek kemanusiaan (humanis).

              "Ketiga  isu  prioritas  ketenagakerjaan  G20  sangatlah  penting  karena  mencerminkan  kondisi
              faktual  ketenagakerjaan  saat  ini  sekaligus  menjawab  tantangan  kita  ke  depan,"  kata  Anwar
              dalam pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota G20 (G20 Labour and Employment
              Ministers' Meeting/G20-LEMM) di Catania, Kamis (23/6/2021).

              Dalam mendukung isu prioritas ketenagakerjaan tersebut, Anwar menjelaskan, setidaknya ada
              empat perhatian pemerintah Indonesia.

              Pertama,  Indonesia  berkomitmen  dalam  upaya  mengakselerasi  partisipasi  angkatan  kerja
              perempuan  di  sektor  formal,  membangun  kompetensi  dan  produktivitas  pekerja  muda
              perempuan, dan kesesuaian upah sesuai dengan nilainya.

              Kedua, Indonesia juga disebutnya berkomitmen untuk memperkuat pelaksanaan pelindungan
              sosial yang memadai, inklusif, berkelanjutan, efektif, dan dapat diakses untuk semua.

              "Pelindungan sosial ke depan harus mampu menyentuh kelompok yang rentan, termasuk bagi
              pekerja disabilitas," ucapnya.

              Ketiga, terkait platform dan teleworking, ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki perhatian
              berkaitan dengan arrangement atau regulasi bagi platform pekerja remote dan pekerja digital.

              Meskipun  demikian,  sambungnya,  penerapan  regulasi  ini  perlu  memperhatikan  kesiapan  dan
              kondisi masing-masing negara anggota G20 bekerja sama dengan mitra sosial dan didukung
              oleh organisasi internasional terkait.

              Keempat, perhatian Indonesia lainnya, yaitu memastikan kondisi kerja yang aman dan sehat
              sebagai hak fundamental bagi pekerja di semua sektor, dengan memanfaatkan sarana regulasi
              dan non-regulasi untuk melindungi pekerja, memperkuat kolaborasi dan koordinasi di bidang
              keselamatan dan kesehatan kerja, dan mendorong dialog sosial yang efektif.

              Ia  menyakini bahwa kunci  keberhasilan  menghadapi tantangan ketenagakerjaan  yang  makin
              kompleks ke depan adalah dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, serikat pekerja/serikat
              buruh, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra pembangunan internasional yang setara
              dan produktif.

              "Tindakan  ini  perlu  didukung  dengan  mengedepankan  prinsip-prinsip  pekerjaan  yang  layak,
              termasuk memperkuat dialog sosial, dan tidak meninggalkan siapa pun," jelasnya.

              Pada  kesempatan  itu,  Anwar  tidak  lupa  menyampaikan  apresiasi  atas  pelaksanaan  G20
              Employment Working Group dan LEMM di bawah Presidensi Italia dan Presidensi sebelumnya,
              Arab Saudi.






                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56