Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 181
Judul 20 Orang TKA China Tiba di Makassar Belum Berizin Kerja
Nama Media rri.co.id
Newstrend Kedatangan TKA China
Halaman/URL https://rri.co.id/makassar/daerah/1102875/20-orang-tka-china-tiba-di-
makassar-belum-berizin-kerja
Jurnalis Aan Ariska
Tanggal 2021-07-05 12:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Iwan Risdianto (Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura 1) Iya benar, mereka
(TKA) kerja kontrak perusahaan untuk (membangun) smelter
negative - Andi Darmawan Bintang (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel) Dua
puluh orang pekerja asing yang datang itu rombongan ketiga, totalnya sudah 46 orang
positive - Andi Darmawan Bintang (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel) Tetap
kita lakukan pengawasan, karena itu bagian dari UPT Disnaker di Bulukumba. Koordinasi dengan
pihak perusahaan maupun Pemerintah Kabupaten Bantaeng sedang dilakukan guna memastikan
tidak ada pelanggaran maupun penyebaran virus COVID-19 dibawa oleh mereka
Ringkasan
Stakeholder Relations Manager, Angkasa Pura I, Iwan Risdianto membenarkan adanya
kedatangan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar untuk membangun smelter di Kabupaten Banteang, Sulawesi Selatan.
Menurut informasi, 20 pekerja asing asal Tiongkok itu tiba di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin pada Sabtu (3/7) pukul 20.10 Wita dengan menumpangi pesawat Citilink QG-426
dari Jakarta. Mereka selanjutnya akan bekerja di PT Huadi Nikel untuk membangun smelter di
Kabupaten Bantaeng.
20 ORANG TKA CHINA TIBA DI MAKASSAR BELUM BERIZIN KERJA
Makassar : Stakeholder Relations Manager, Angkasa Pura I, Iwan Risdianto membenarkan
adanya kedatangan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin Makassar untuk membangun smelter di Kabupaten Banteang, Sulawesi
Selatan "Iya benar, mereka (TKA) kerja kontrak perusahaan untuk (membangun) smelter," kata
Iwan seperti dilansir Antara, Senin (5/7/2021).
180