Page 121 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 AGUSTUS 2020
P. 121
perfilman. Alokasi anggaran yang disiapkan yakni Rp 1 miliar untuk masing-masing BLK, atau
total sekitar Rp 2 miliar.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berpikir bahwa keberadaan BLK komunitas perfilman
penting untuk melatih dan membina para pekerja seni, khususnya yang bergerak di industri film.
"Kami sudah punya balai-balai, jadi yang dibutuhkan mungkin peralatannya, instrukturnya.
Terserah mereka (pegiat industri film), tapi yang kami tawarkan komunitas perfilman," ujar Ida
di Gedung Kemnaker, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Menurut dia, alokasi anggaran Rp 1 miliar bakal digunakan untuk pembangunan, peralatan,
program pelatihan, beserta instrukturnya. Sementara beban biaya untuk pengadaan lokasi
diserahkan kepada asosiasi pelaku film.
Ida menambahkan, Kemnaker beserta pelaku film telah sepakat bahwa peningkatan kompetensi
memang sangat dibutuhkan. "Ini lembaga pelatihan. Kita akan tingkatkan kompetensi,"
ungkapnya.
Sementara itu, aktor film yang juga menjadi anggota Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Reza
Rahadian berharap, kehadiran BLK perfilman dapat bantu melatih para pekerja di industri terkait
tanpa dikenai biaya. "Mudah-mudahan pelatihannya gratis dan sistemnya seperti scholarship lah.
Jadi harus lulus uji dulu, mungkin ada beberapa persyaratan (untuk bisa masuk BLK)," ujar Reza.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah resmi mengeluarkan
pembaharuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang perfilman. Ada 10
penambahan dalam SKKNI di bidang perfilman, dari sebelumnya 4 poin kini menjadi 14 poin.
Dalam acara tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kemnaker Bambang Satrio Lelono serta beberapa pelaku film papan atas Tanah Air, seperti
Christine Hakim, Reza Rahadian dan Marcella Zalianty.
Ida mengakui, meski saat ini perfilman menjadi salah satu industri yang sangat terdampak oleh
pandemi Covid-19, namun pemerintah cukup optimis upaya pemulihan pada sektor industri ini
dapat segera dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. "Akselerasi upaya untuk
pemulihan industri perfilman akibat pandemi Covid-19 harus segera dilakukan agar industri
perfilman dapat kembali bangkit dan terus melesat, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
penyerapan pengangguran," ujarnya di Innovation Room Kementerian Ketenagakerjaan,
Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Dia menjelaskan, SKKNI memiliki tiga peran strategis. Pertama, memberi arah yang jelas dalam
perancangan program diklat berbasis kompetensi, sehingga penyelenggaraan diklat untuk
tenaga kerja di industri perfilman dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Kedua, memberikan acuan dan ukuran yang jelas, dalam penyusunan materi dan metode uji
kompetensi sehingga pelaksanaan uji dan sertifikasi kompetensi untuk para pekerja di industri
perfilman dapat dilakukan secara obyektif, terukur dan terjamin mutunya.
Ketiga, memberi acuan dalam membangun kerjasama saling pengakuan sertifikasi kompetensi
kerja dengan negara lain, sehingga memudahkan pembuatan MoU atau MRA baik secara bilateral
maupun multilateral. Lebih lanjut, Ida berharap agar SKKNI di bidang perfilman yang diserahkan
dapat diimplementasikan, baik di lembaga diklat, dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi
bidang perfilman serta pengembangan SDM di bidang perfilman.
"Semoga apa yang kita lakukan pada hari ini dapat menghasilkan yang terbaik bagi
pembangunan SDM berkualitas, unggul dan berdaya saing," ujar Ida..
119