Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2021
P. 87

PEMERINTAH CARI SOLUSI PEMBIAYAAN PCR TEST DAN VAKSINASI BAGI
              PEKERJA MIGRAN
              Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda, JAKARTA - Kewajiban PCR test dan
              vaksinasi bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) mendapat perhatian khusus dari Kepala
              Staf Kepresidenan Moeldoko.

              Moeldoko  menegaskan,  Pemerintah  akan  membuat  kebijakan  terkait  biaya  PCR  Test  dan
              vaksinasi, sehingga tidak menjadi beban CPMI.

              Hal itu disampaikan Moeldoko saat menggelar Rakor terkait PCR bersama Kementerian Tenaga
              Kerja dan Kementerian Kesehatan di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (3/5/2021).

              "Saya concern ke tenaga kerja, jangan membebani mereka. Jangan pula biaya PCR test maupun
              vaksinasi jadi area permainan," kata Moeldoko.
              Perhatian  Moeldoko  bukan  tanpa  sebab.  PMI  sudah  sepatutnya  mendapatkan  perhatian  dan
              perlakuan istimewa dari negara.

              Menurut Moeldoko, peran mereka terhadap pergerakan roda ekonomi bangsa sangat besar dan
              signifikan. Bahkan, negara memperoleh cadangan devisa hingga Rp159,6 triliun pada 2020.

              Ini  mengindikasikan  masa  depan  bangsa  salah  satunya  berada  pada  diaspora  tenaga  kerja
              Indonesia di luar negeri.

              Tidak hanya itu, Moeldoko menegaskan, negara tidak hanya melihat PMI sebagai penggerak
              sumbu  ekonomi,  namun  juga  sebagai  etalase  bangsa  yang  menjadi  wajah  dan
              merepresentasikan Indonesia di dunia internasional.

              "Oleh karena itu, sudah sewajarnya pemerintah menaruh perhatian sangat besar kepada PMI,
              dan memberikan red carpet bagi mereka," jelas Moeldoko.

              Pada pertengahan tahun 2020, Pemerintah secara resmi membuka kembali penempatan PMI
              dalam masa adaptasi kebiasaan baru (new normal).


              Itu semua dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan nasional serta memperhatikan
              kebijakan beberapa negara penempatan yang sudah membuka tenaga kerja asing.

              Salah  satu  yang  sedang  disiapkan  adalah pengiriman  274  CPMI  ke  Jepang  yang  merupakan
              bagian dari perjanjian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

              Namun Moeldoko meminta, Kementerian/Lembaga terkait tidak hanya fokus pada pengiriman
              CMPI ke Jepang saja.

              "Jangan melihat case by case. Perlu ada kajian, sinkronisasi dan terobosan aturan di bidang
              kesehatan  dan  perlindungan  PMI.  Anggaran  juga  perlu  disiapkan  sehingga  bisa
              mempertanggungjawabkannya ke BPK dan BPKP," ujar Moeldoko.

              Pada  pertemuan  ini,  perwakilan  Kemenaker  dan  Kemenkes  sepakat  dengan  arahan  KSP
              Moeldoko.

              Seperti  disampaikan  Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  (Bina  Penta)  Kemenaker
              Suhartono.
              Ia menjelaskan, tahun lalu Indonesia mengirimkan sebanyak 114 PMI Nurse dan careworker
              batch ke-13 ke Jepang.



                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92