Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 171

datang langsung ke sini, bisa lewat media sosial resmi kami juga," kata Pelaksana Tugas Kepala
              Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Agus Sutrisno di Solo, Senin (26/4), dilansir
              repjogja.republika.co.id.



              POSKO PENGADUAN THR DIBUKA! SILAKAN DATANG LANGSUNG ATAU LAPOR
              LEWAT WA

              SOLO,  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Perindustrian  (Disnakerperin)  Kota  Surakarta,  Jawa  Tengah,
              membuka  posko  pengaduan  terkait  tunjangan  hari  raya  (THR)  untuk  memastikan  para
              pekerjaterpenuhi haknya dan perusahaan memenuhikewajibannya.

              "Kami sudah menyediakan posko, sudah kami sosialisasikan juga melalui media sosial. Silahkan
              melapor lewat WA (aplikasi WhatsApp) atau datang langsung ke sini, bisa lewat media sosial
              resmi  kami  juga,"  kata  Pelaksana  Tugas  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Perindustrian  Kota
              Surakarta Agus Sutrisno di Solo, Senin (26/4), dilansir repjogja.republika.co.id.

              Ia  mengatakan  pada  laporan  tersebut,  si  pelapor  bisa  melengkapi  biodata,  termasuk  nama
              perusahaan tempat dia bekerja dan apa yang dikeluhkan. "Biasanya selama ini penanganan yang
              kami lakukan adalah kami panggil kedua belah pihak untuk memperoleh kata sepakat," katanya.

              Oleh karena itu, dikatakannya, sebelumnya harus ada kesepakatan antara perusahaan dengan
              pekerja terkait pemberian THR tersebut, termasuk jika perusahaan tidak memiliki kemampuan
              untuk membayarTHR karyawan. Ia mengatakan jika sesuai dengan aturan pemerintah, maka
              perusahaan wajib membayarkan THR tersebut. Terkait hal itu, pihaknya juga sudah memberikan
              sosialisasi melalui media sosial dan websiteDisnakerperinKota Surakarta.

              "Artinya  di  daerah  memang  harus  mengikuti  dan  memperhatikan  aturan  Menaker.  Intinya
              pengusaha wajib memberikan THR, kecuali tidak mampu karena terdampak pandemi COVID-19,
              silahkan berdialog antara pengusaha dengan karyawan atau serikatnya untuk mencari solusi,"
              katanya.

              Menurut dia, yang penting, jika tidak mampu membayar THR, maka perusahaan menyampaikan
              laporan atau memberikan bukti bahwa secara finansial tidak mampu melaksanakannya. "Bagi
              yang  terdampak  COVID-19  ya  lewat  musyawarah,  itikad baik  harus  diperlihatkan  dari kedua
              belah pihak, antara pengusaha dan karyawan. Bagaimana pembayaran pegawai kontrak, harian,
              karyawan tetap, semua ada aturannya," katanya.

              Ia mengatakan sesuai dengan tata tertib, ketika perusahaan tidak mampu memberikan THR,
              maka pengusaha yang bersangkutan harus menyampaikan ke instansi terkait bahwa dia tidak
              mampu  karena  terdampak  COVID-19.  Meski  demikian,  dikatakannya,  sejauh  ini  belum  ada
              laporan terkait THR tersebut.

              "Kemarin sempat ada yang menanyakan, tetapi sudah ada penyelesaian. Yang masuk ke kami
              satu, yang langsung bertanya ke mas Wali (Wali Kota Surakarta) satu," katanya.

              Sementara itu, dikatakannya, pada tahun lalu ada enam laporan dari pekerja yang melibatkan
              enam perusahaan. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan terdaftar di
              disnakerperin, yakni 900 perusahaan, laporan dengan jumlah tersebut memperlihatkan kondisi
              Solo cukup kondusif.(*).







                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176