Page 12 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 12

Judul               MENGAPA PERLU UU PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA?
                Nama Media          Kompas
                Newstrend           Perlindungan PRT
                Halaman/URL         PgE
                Jurnalis            YOHANES MEGA HENDARTO
                Tanggal             2021-11-02 06:34:00
                Ukuran              473x376mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 711.865.000

                News Value          Rp 3.559.325.000
                Kategori            Ditjen Binapenta
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Ringkasan
              Nasib pekerja rumah tangga di Indonesia belum diperhatikan pemerintah, apalagi mereka rentan
              mengalami kekerasan dari majikan sewaktu bekerja. Mandeknya pembahasan RUU Perlindungan
              Pekerja Rumah Tangga selama 17 tahun di DPR menorehkan tanda tanya besar, di manakah
              implementasi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"?



              MENGAPA PERLU UU PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA?

              Nasib pekerja rumah tangga di Indonesia belum diperhatikan pemerintah, apalagi mereka rentan
              mengalami  kekerasan  dari  majikan  sewaktu  bekerja.  Mandeknya  pembahasan  RIJIJ
              Perlindungan Pekerja Rumah Tangga selama 17 tahun di DPR menorehkan tanda tanya besar,
              di manakah implementasi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"?

              Sebutan  pembantu  atau  asisten  rumah  tangga  bagi  pekerja  rumah  tangga  (PRT)  menjadi
              problem awal bagi kesejahteraan PRT. Dengan sebutan yang bermuatan subordinasi itulah nasib
              PRT kerap dikorbankan sewaktu bekerja. Posisinya hanya ditempatkan sebagai pembantu atau
              asisten,  yang  sepenuhnya  harus  mengikuti  perintah  majikan  sekalipun  menerima  kekerasan
              dalam berbagai bentuk.

              Berdasarkan laporan dari Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT), sejak
              2012 hingga 2020, kasus kekerasan terhadap PRT mengalami tren kenaikan. Jika pada 2012 ada
              327 kasus kekerasan, pada 2020 naik menjadi 842 kasus. Kasus kekerasan ini dapat berupa
              kekerasan fisik, psikis, ekonomi, perdagangan manusia, dan tidak jarang gabungan semuanya
              (multikekerasan).

              Dari persentase jenis kekerasan yang dialami PRT, paling banyak (41 persen) PRT mengalami
              kekerasan  psikis  berupa  pelecehan,  perendahan,  isolasi  atau  penyekapan,  dan  pencemaran
              nama baik. Sebanyak 37 persen PRT lainnya mengalami kekerasan ekonomi, seperti tidak diberi
              upah, pemutusan hubungan kerja karena sakit, atau tidak mendapatkan tunjangan hari raya.
              Sisanya  22  persen  PRT  mengalami  multikekerasan  berupa  kekerasan  seksual  hingga
              pencederaan fisik yang parah.



                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17