Page 125 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2021
P. 125
Ia mengaku mendorong BPJS Ketenagakerajaan menyosialisasikan hal itu agar PRT mendapat
perlindungan yang optimal. "Saya terus mendorong kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk terus
mensosialisasikan agar para pekerja rumah tangga kita mendapatkan perlindungan," katanya.
Dia menjelaskan perlunya PRT mendapatkan jaminan sosial sudah diisyaratkan dalam
Permenaker Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga yang di
dalamnya berisi persyaratan menjadi PRT, dibutuhkannya perjanjian kerja, hak, dan kewajiban.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, hingga 2018 terdapat 149.566 PRT yang mendapatkan
perlindungan bidang ketenagakerjaan sebagai peserta bukan penerima upah (BPU). Dari jumlah
tersebut, 147.548 pekerja migran Indonesia yang berkarya sebagai pekerja domestik, perawat
lansia dajjr anak, serta pengurus rumah, dengan sisanya PRT di sektor domestik.
Melansir Antara, cakupan itu terbilang masih kecil mengingat data Organisasi Buruh Internasional
(International Labour Organiza-tion/ILO) memperlihatkan pada 2015 terdapat 4,2 juta orang
yang bekerja sebagai PRT di Indonesia dengan tren peningkatan setiap tahunnya.
Untuk itu, Menaker Ida secara khusus meminta agar sosialisasi terus dilakukan untuk
memperluas cakupan perlindungan bagi PRT di Indonesia, yang masih menghadapi kerentanan
termasuk eksploitasi hubungan kerja. "Agar terus menyosialisasikan karena saya kira memang
tidak banyak yang mengetahui secara pasti manfaat yang, diperoleh dari program jaminan sosial
ketenagakerjaan," ucapnya.
Arbi
124