Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 65

Ringkasan

              MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Rabu
              (30/6) menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
              Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Nota
              ini  tentang  Sinergi  Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak  dalam  Dunia  Usaha.
              Bertepatan  dengan  Musyawarah  Nasional  (Munas)  VIII  Kadin  Indonesia,  Menteri  Bintang
              mengapresiasi Kadin Indonesia yang terus memperkuat komitmen untuk mendukung pemerintah
              dalam melakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


              KEMEN PPPA DAN KADIN KERJA SAMA DORONG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
              PERLINDUNGAN ANAK DI DUNIA USAHA

              MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, Rabu
              (30/6) menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
              Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Nota
              ini  tentang  Sinergi  Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak  dalam  Dunia  Usaha.
              Bertepatan  dengan  Musyawarah  Nasional  (Munas)  VIII  Kadin  Indonesia,  Menteri  Bintang
              mengapresiasi Kadin Indonesia yang terus memperkuat komitmen untuk mendukung pemerintah
              dalam melakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

              "Saya mengapresiasi upaya dan komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung pemberdayaan
              perempuan  dan  perlindungan  anak.  Saya  berharap  melalui  penandatanganan  Nota
              Kesepahaman ini, kerja sama yang terjalin antara Kemen PPPA dan Kadin Indonesia menjadi
              semakin  kuat  dan  terarah.  Kesepakatan  ini  juga  tidak  hanya  dipandang  sebagai  dokumen
              semata,  tetapi  juga  harus  menjadi  tanggung  jawab  dan  komitmen  bersama  untuk
              memberdayakan  serta  melindungi  perempuan  dan  anak  di  seluruh  Indonesia,"  ujar  Menteri
              Bintang  pada  Acara  Penandatanganan  Nota  Kesepahaman  antara  Kemen  PPPA  dan  Kadin
              Indonesia yang diselenggarakan secara online, dan offline di Kendari, Sulawesi Tenggara.
              Tujuan Nota Kesepahaman ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas perempuan
              pelaku usaha di bidang ekonomi, sosial, dan hukum, serta pemenuhan hak anak. Menteri Bintang
              menambahkan kerja sama ini merupakan kekuatan berharga bagi percepatan pencapaian isu-
              isu prioritas pembangunan PPPA, khususnya pada isu terkait kewirausahaan perempuan, serta
              penurunan pekerja anak.

              "Untuk mencapai isu-isu prioritas PPPA, Kemen PPPA tidak dapat bekerja sendiri. Dibutuhkan
              sinergi yang kuat antar pilar-pilar pembangunan, baik dari sektor pemerintah, dunia usaha dan
              profesi,  media,  lembaga  masyarakat,  akademisi,  tokoh  masyarakat,  tokoh  agama,  bahkan
              seluruh masyarakat. Berbagai intervensi harus dilakukan dari berbagai sisi, sehingga seluruh
              lubang  ketimpangan  yang  masih  terbuka  dapat  kita  tutup  secara  kolektif,"  tambah  Menteri
              Bintang.

              Adapun  ruang  lingkup  Nota  Kesepahaman  yang  akan  dilakukan  antara  lain:  1)  penguatan
              kapasitas  dan  promosi  bagi  perempuan  pelaku  usaha;  2)  peningkatan  perlindungan  hak
              perempuan serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja;
              3) pencegahan pekerja anak; dan 4) peningkatan pelaksanaan Corporate Social Responsibility
              (CSR) untuk peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak.

              "Diskriminasi tenaga kerja dapat menghambat partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Masih
              banyak tenaga kerja perempuan yang diperlakukan secara tidak adil, mengalami pelecehan, dan
              sebagainya.  Diperlukan  upaya  dan  kebijakan  perlindungan  tenaga  kerja  perempuan  yang



                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70