Page 116 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 116
DIDUGA SINDIKAT PERDAGANGAN ORANG, PASUTRI DI TANGERANG DITANGKAP
Pasangan suami istri yang diduga sindikat perdagangan orang inisial AM dan UA ditangkap
jajaran Polresta Tangerang. Keduanya diamankan karena menampung calon pekerja ilegal ke
Timur Tengah.
Informasi keduanya menampung orang didapat atas informasi warga. Ada sebuah rumah di
Perumahan Lavon Cluster Allura di Sindangjaya, Tangerang yang dijadikan penampungan orang
dari berbagai daerah di Indonesia.
"Setelah mendapatkan informasi tersebut kami menuju ke lokasi yang diinformasikan guna
melakukan penyelidikan pada hari Rabu, 17 November 2021," kata Kapolresta Tangerang
Kombes Wahyu Sri Bintoro, Tangerang, Rabu (15/12/2021).
Setelah diselidiki oleh Tipidter Krimsus Tangerang, polisi menemukan bahwa di rumah tersebut
ada 6 orang calon pekerja. Mereka dijanjikan berangkat ke luar negeri oleh para terduga.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata, 6 orang yang berada bersama tersangka AM dan UA
adalah calon tenaga kerja yang dijanjikan akan bekerja di luar negeri oleh tersangka AM dan
UA," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, mereka minta uang Rp 20 juta dari masing-masing korban. Alasannya,
uang digunakan untuk administrasi, namun setelah beberapa bulan janji pekerjaan tidak kunjung
terwujud.
"Tersangka AM dan UA menjanjikan akan memberangkatkan bekerja ke Qatar dan Turki selang
2 minggu setelah memberikan uang. Namun, ternyata ke-6 orang itu sudah 2 bulan ditampung
dan tidak kunjung berangkat," tambahnya.
Kepada korban, mereka menjanjikan akan bekerja di luar negeri di salah satu pengolahan
makanan beku. Ada juga yang dijanjikan asisten rumah tangga. Korban juga dijanjikan upah
ribuan dollar yang belum termasuk uang lembur.
"Kedua tersangka juga meyakinkan para korban bahwa untuk bekerja di Turki tidak harus
memiliki keahlian bahasa dan tidak memerlukan keahlian khusus," ujarnya.
Di tempat yang sama. Kasubnit Tipidter Krimsus Ipda Prasetya Bima Praelja menambahkan,
timnya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan diduga jaringan perdagangan orang
ini. Pada tersangka bisa dijerat Pasal 81 jo Pasal 69 Undang-Undang Tentang Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia dan Pasal 4 atau Pasal 10 Undang-Undang Tentang Perdagangan
Manusia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
"Tim akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan sebagai tindak lanjut atensi
Kapolresta," pungkasnya.
115