Page 174 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 174

DOKUMEN PRIBADI DITAHAN PERUSAHAAN, PEKERJA MIGRAN INDONESIA DESAK
              PEMERINTAH TEGAS
              Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (Kabar Bumi) mendesak pemerintah untuk menindak
              Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang menahan dokumen pribadi para
              pekerja di luar negeri. Ketua Kabar Bumi, Karsiwen menegaskan penahanan dokumen pribadi,
              dokumen hukum, dan dokumen kependudukan adalah pelanggaran hukum.

              "Penahanan dokumen identitas pribadi, kependudukan dan ketenagakerjaan adalah pelanggaran
              atas perlindungan pribadi PMI dan anggota keluarganya," kata Karwisen dalam jumpa pers, Rabu
              (15/12/2021).

              "73 persen PMI yang mengalami penahanan dokumen adalah perempuan yang bekerja sebagai
              PRT (pekerja rumah tangga)," kata dia.

              Karwisen  menuturkan,  para  pemberi  kerja  seringkali  menahan  KTP,  Akta  Kelahiran,  Kartu
              Keluarga, Ijazah, Paspor, hingga Surat Tanah dengan dalih jaminan kontrak kerja. Namun ketika
              selesai masa kerja, dokumen-dokumen itu tetap ditahan atau bahkan hilang karena pemberi
              kerja tidak menyimpan dokumen para pekerja dengan baik.

              Dampak dari penahanan dokumen ini antara lain; PMI tidak bisa melanjutkan pendidikan ke
              jenjang  yang  lebih  tinggi,  kesulitan  melamar  pekerjaan,  tidak  dapat  mendapatkan  program
              pemerintah seperti bantuan sosial, hingga tidak bisa membuat sertifikat tanah.

              "Banyak dari mereka yang tidak tahu bahwa penahanan dokumen itu melanggar hukum, ini terus
              berulang dan ada impunitas terhadap pelaku," ungkapnya.

              PMI  juga  menandatangani  syarat  penahanan  dokumen  ini  dalam  situasi  terpaksa,  tidak  ada
              kesepakatan di awal kalau mendaftar kerja harus menyerahkan dokumen tersebut.
              "Mereka tidak diberi pilihan," tegas Karsiwen.

              Kabar Bumi mendesak pemerintah untuk hadir membela para penyumbang defisa negara ini,
              sebab kerap kali PMI harus bermasalah dengan pemberi kerja terkait masalah ini.

              "Jalur yang dipakai untuk penyelesaian kasus biasanya mediasi, namun PMI dan keluarganya
              harus bertarung sendiri dengan PPPMI saat mengambil dokumen," jelasnya.
              Pemerintah juga harus konsisten melaksanakan konvensi PBB tentang perlindungan hak seluruh
              pekerja migran dan keluarganya yang telah diratifikasi melalui UU nomor 6 tahun 2012.

              Sekaligus mengimplementasikan UU 18/2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia
              yang menjamin pekerja migran untuk memegang identitas dan dokumen hak hukum mereka.

              Terakhir, pemerintah didesak menyediakan mekanisme penyelesaian kasus dan ganti rugi untuk
              masalah  penahanan  dokumen  sekaligus  mengambil  upaya  konkret  atau  nyata  mencegah
              terulangnya penahanan dokumen dan memberikan efek jera bagi para pelaku.













                                                           173
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179